![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/IMG_20180420_213355_558.jpg?resize=696%2C452&ssl=1)
PWMU.CO – Kartini-Kartini itu berkebaya dan berkerudung qurasi khas Giri. Tentu, bukan RA Kartini, pejuang emansipasi wanita yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional itu.
Mereka adalah guru-guru perempuan SMP Muhammadiyah 4 Giri Kebomas Gresik yang ikut dalam peringatan Hari Kartini, Jumat (20/4/18).
Bukan hanya guru perempuan, guru lelaki pun ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Mereka menggunakan kemeja koko lengan panjang dipadu dengan celana dan sarung.
Para guru itu kompak dengan para siswa yang juga menggunakan busana Kartini versi syari. Kebaya panjang lengkap dengan jilbabnya. Sementara yang lelaki dengan identitas baju koko dan sarung.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Kebomas Gresik Nung Muawanah mengatakan, peringatan ini bertujuan agar generasi muda, khususnya kaum perempuan, bisa meneruskan perjuangan Kartini. “Penggunaan busana khas Giri dalam peringatan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya melestarikan kebudayaan yang ada di Tanah Giri,” ujarnya.
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/IMG_20180420_213437_452.jpg?resize=696%2C485&ssl=1)
Sementara itu Erna Hidayati—salah satu guru—menyampaikan dalam wejangannya bahwa RA Kartini merupakan tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita.
“Pada masa beliau, wanita tidak boleh melanjutkan sekolah. Mereka hanya boleh jadi ibu rumah tangga yang melayani suaminya. Dari situlah akhirnya Kartini berjuang untuk mengangkat harkat dan derajat wanita,” terangnya.
Peringatan Hari Kartini dimulai dengan berdoa bersama dilanjutkan wejangan dari ibu guru dan kepala sekolah. Usai acara seremonial itu, kegiatan diisi dengan lomba foto bersama, lomba fashion show, dan Cak dan Yuk SMP Muhammadiyah 4 Kebomas Gresik. (MN/EH)
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/IMG_20180420_220815_000.jpg?resize=696%2C424&ssl=1)