PWMU.CO – Ada yang berbeda dengan suasana SMP Muhammadiyah 13 Campurejo pagi itu, Sabtu (21/4/18). Alunan musik Senandung Perjuangan berkumandang di gedung sekolah berjuluk Hamas School tersebut.
Rupanya, Hamas School kembali menggelar agenda rutin dua bulanannya, yakni Guest Teacher. Kali ini, teman-teman Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Gresik didapuk menjadi pembicara kegiatan dengan tema “Membangun Leadership Melalui Wadah IPM”.
Sekretaris PD IPM Kabupaten Gresik Rafiqah Dwi Rahmah mengatakan, pengenalan IPM bisa melalui beragam cara, di antaranya sejarah berdirinya IPM, struktur organisasi, serta menggambar logo IPM.
“Kalian harus ber-IPM dan ikuti seluruh kegiatan di dalamnya. Kenali potensi kalian sejak dini melalui berbagai bidang, di antaranya pengkaderan, pengkajian ilmu pengetahuan, kajian dakwah Islam, kewirausahaan, advokasi, dan ipmawati,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua PD IPM Kabupaten Gresik Imam Mawardi memaparkan materi Leadership kepada peserta. “Seorang leader atau pemimpin harus mempunyai jiwa leadership dengan meneladani kepemimpinan Rasulullah, yakni shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan dengan benar), dan fathonah (cerdas),” jelasnya.
Imam—sapaannya—mengajak peserta bermain “benang ruwet”. Tangan mereka bergandengan secara acak dan mereka ditantang untuk membuat lingkaran besar dengan tidak melepaskan gandengan.
“Mereka harus saling bertukar pikiran satu sama lain, bersatu menyatukan pendapat, dan harus patuh terhadap leader mereka dalam memberikan arahan. Permainan ini memperlihatkan karakter leader di antara mereka,” ujarnya.
Usai kegiatan, Imam berharap adik-adik Hamas School menjadi kader militan dalam gerak bertampuk pemimpin pelajar bernilai Islam, calon kader IPM Gresik. “Semoga menciptakan leader yang cerdas menyikapi perubahan zaman dan kuat dalam iman,” harapnya.
Program Guest Teacher ini, lanjutnya, merupakan kegiatan yang inovatif untuk calon kader Muhammadiyah dan para guru. “Bangga dengan Hamas School. Baru bentuk institusi, langsung menghidupkan benih organisasi otonom (ortom) terdasar yaitu IPM,” kesannya.
Kepada PWMU.CO, Kepala Hamas School Nurul Wakhidatul Ummah mengaku pihaknya melihat sebagian besar siswanya ingin berorganisasi dan ingin membangun karakter leadership mereka melalui IPM. “Sebelumnya memang siswa-siswi kami belum mengenal IPM, jadi acara ini tepat sebagai ajang mengenal dan memperkaya wawasan tentang IPM,” ungkapnya.
Ustadzah Fidah—begitu ia biasa disapa—menjelaskan, kegiatan ini salah satu agenda unggulan dari Hamas School yang diharapkan mampu memperluas wawasan dan membentuk pola pikir cerdas generasi bangsa. “Saya berharap akan segera terbentuk IPM ranting Hamas School sebagai wadah siswa untuk berlatih berorganisasi,” harapnya. (Filla)