PWMU.CO – Kreativitas siswa-siswi MTs Muhamadiyah 3 Tugu Kabupaten Trenggalek (Matahati) yang menyulap barang-barang bekas pakai terutama kardus menjadi benda bermanfaat, baik itu menjadi mainan maupun media pembelajaran patut diacungi jempol.
Lokasi Matahati yang berada di tepi barat kabupaten Trenggalek, tidak menghalangi siswa-siswanya untuk bertindak kreatif dan inovatif. Tumpukan kardus bekas yang berada di gudang toko Surya Mandiri MTs Muhammadiyah 3 Tugu telah merangsang dan menumbuhkan imajinasi dan kreativitas siswa Matahati.
“Selama ini kami hanya melihat kardus bekas di gudang toko hanya dijual begitu saja. Itu pun dihargai dengan nilai yang sangat murah. Maka dari itu, saya dan teman-teman berupaya semaksimal mungkin untuk mencoba mengolah barang tersebut menjadi barang yang bernilai. Nilai fungsi, nilai harga dan juga nilai edukasi. ” ujar salah satu siswi Mei Ayuning Sejati, Jumat (27/4/2018).
Mantan sekretaris PR IPM Matahati periode 2017 ini menyampaikan bahwa pembuatan karya ini selalu dibina langsung oleh Ustadz Priyo Yuniarto, pengajar mapel IPA Terpadu. “Kebetulan ini merupakan bagian dari ujian praktik IPA Terpadu.” Tambah Mei.
Proses pembuatan benda-benda berbahan dasar kardus bekas itu membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu. Pertengahan Maret karya sudah harus dikumpulkan.
Setiap siswa diberi kebebasan berkreasi. Akan tetapi ada satu syarat yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa, yaitu setiap karya harus memuat unsur teknologi.
Berdasarkan keharusan tersebut, para siswa langsung mempunyai gambaran tentang apa yang harus dibuat. Alhasil, saat pengumpulan, beragam karya yang terkumpul. Mobil remote control, tank, bus, mobil pengeruk, truk dan sebagainya.
“Imajinasi, kreativitas harus ditumbuhkan dan dihargai sejak dini. Sehingga siswa bisa berkarya tanpa ada rasa ragu ataupun takut.” kata Ustadz Priyo.
Tumpukan kardus bekas telah disulap menjadi aneka barang yang mempunyai nilai edukasi. Misalnya, truk dan mobil pengeruk memuat unsur tekanan air, hukum Archimedes. “Karya tersebut dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran IPA adik-adik kelasnya. Ini adalah karya sederhana tapi luar biasa. Kenang-kenangan yang sangat bermanfaat.” tambah Priyo.
“Pembuatan karya-karya semacam ini secara tidak langsung mengajarkan kepada para siswa tentang pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang mempunyai nilai tambah dan nilai guna.” pungkas Priyo.(abu ts)