PWMU.CO-Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Pembina Kesehatan Umum PDM Kabupaten Kediri bekerja sama mengadakan Baitul Arqam untuk karyawan amal usaha kesehatan. Acara digelar di Gedung LEC Kediri, Sabtu-Ahad (28-29/4/2018).
Ketua panitia Ali Kusdiarto pada acara pembukaan menyebutkan, peserta Baitul Arqam ini sebanyak 40 orang. Mereka berasal dari RSM Siti Khodijah Gurah 17 orang, RSUM Surya Melati Kediri 13 orang, Klinik PKU Kras 7 orang, dan Klinik Siti Fatimah Pare 3 orang.
Ketua Majelis Pendidikan Kader Sujana menyampaikan tahapan program perkaderan yang digarap oleh MPK dan MPKU. ”Peserta Baitul Arqam sebelumnya adalah para pimpinan AUM. Kali ini peserta difokuskan untuk karyawan,” ujarnya.
Baitul Arqam diperlukan, kata dia, karena tidak semua yang bekerja di AUM asli kader. Lewat training ini para karyawan itu dikader menjadi anggota Muhammadiyah minimal aktif pengajian di lingkungan kerja.
Saat Baitul Arqam dimulai diawali dengan penyerahan mandat peserta dari Ketua Majelis PKU Eri Nurokhim kepada Master of Training (MT) Yusuf Azis.
”Kegiatan ini memang sudah rutin dilakukan setiap tahun oleh MPKU PDM Kabupaten Kediri biasanya di bulan Ramadhan. Dua kali ini diadakan di luar Ramadan. Ini acara kedua setelah Baitul Arqam Pimpinan di tahun kemarin,” ujar Eri Nurokhim.
Wakil PDM Kabupaten Kediri Marlan dalam sambutannya menyampaikan, agar semua peserta menata niat mengikuti Baitul Arqam ini untuk mencari ilmu. ”Menjadi kader dan berjuang di Muhammadiyah itu termasuk perbuatan menolong agama Allah. Dan Allah sudah menjanjikan akan menolong orang-orang yang menolong agamaNya.”
Yusuf Azis sebagai komandan Tim Instruktur menyampaikan, kegiatan perkaderan harus dikelola secara sungguh-sungguh. Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi ada beberapa penugasan yang harus diselesaikan baik secara individu maupun kelompok.
Untuk mendapatkan sertifikat Baitul Arqam, peserta harus menyelesaikan tugas Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) terlebih dahulu. Dia menjelaskan, ada enam orang pemateri yang telah disiapkan, baik lokal maupun regional.
Keenam pemateri tersebut adalah Bendahara PWM Jatim Dr dr Sukadiono menyampaikan materi Pola Dakwah di AUM Kesehatan, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim Dr Nurhakim mengisi materi Manhaj Tarjih, Muhammad Abduh MSi, wakil ketua PDM Jombang menyampaikan Profil Kader Perjuangan. Pembiacar lainnya Achmad Fanani SH, Marlan MH, dan Hamam Tantowi.
Sekretaris PDM Kabupaten Kediri Ikhwan Nurhadi membuat sebuah analogi. ”Pimpinan persyarikatan dan kader-kader Muhammadiyah termasuk peserta Baitul Arqam ini, ibarat sedang naik sebuah bus. Ada yang berperan sebagai sopir, kernet, kondektur, dan penumpang. Seluruh isi bus ini harus bisa saling bekerja sama dengan baik, agar selamat sampai tujuan yaitu jannah Allah.” (Erin, Erwan)