PWMU.CO – Guru-karyawan di zaman sekarang harus kreatif tidak boleh stagnan. Jika kreativitas tidak berkembang pasti digilas zaman.
Hal itu disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) Edy Susanto MPd saat membuka Perumusan Rapat Kerja (Raker) SD Mudipat tahun pelajaran 2018/2019 di Hotel Yello Surabaya, Sabtu (5/5/2018).
Raker yang berlangsung dua hari Sabtu-Ahad (5-6/5/2018) diikuti oleh 10 tim komisi. Masing-masing komisi diduduki tiga perwakilan guru-karyawan.
Komisi terdiri dari komisi umum, tata usaha dan perpustakaan, sarana prasarana, al Islam kemuhammadiyahan, kesiswaan, kurikulum, humas, sumber daya insani, litbang, dan school social responsibility.
Pada acara yang bertajuk optimalisasi sumber daya insani menuju sekolah bermutu dan berprestasi itu, Edy mengajak, punggawa SD Mudipat untuk bersemangat dan melakukan terobosan yang konstruktif demi kemajuan sekolah. Dia berharap, ke depan untuk segera melakukan banyak perubahan.
“Guru karyawan sing jaluk gaji mundak berarti mikir lan nyambut gawene kudu mundak,” kata Edy Susanto.
Dia menegaskan, bekerja jangan stagnan. Kalau kita tidak berubah kita akan digilas oleh perubahan zaman.
Selain itu, peraih juara 1 Kepala SD Berprestasi Kota Surabaya 2017 itu meminta kesadaran dan keikhlasan pegawainya dalam bekerja. Lebih-lebih semua tugas dan beban di sekolah laksanakan dengan hati yang jernih dan penuh dedikasi.
“Apapun kerjakan dengan ikhlas. Tidak usah jengkel-jengkelan. Tidak perlu nuding-nudingan kalau bekerja,” tuturnya.
Ayah dua anak itu lalu menutup pidatonya dengan penegasan, dalam perumusan raker peserta jangan hanya mau menyumbang pikiran saja. Tetapi juga mau ikut mengawal program di lapangan. “Biar tidak dikata omdong (omong doang,” selorohnya.
Sementara Sekretaris PCM Ngagel Sugeng Purwanto menyampaikan, SD Mudipat sudah saatnya berekspansi membuat amal usaha sekolah.
Dia menantang audiens untuk menjalankan usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan usaha lainnya.
“Untuk ukuran Pucang (SD Mudipat) bukan mustahil untuk mendirikan pom bensin agar lebih mapan dan mandiri. Apakah Pak Kepala Sekolah tak ingin makin menyejahterakan pegawainya?” kata Sugeng lantas membuka acara secara resmi. (Mulyanto)