PWMU.CO-TK Aisyiyah 05 dan KB 27 Kenjeran Surabaya tidak mau ketinggalan dalam mensukseskan Program Pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Nasional Orang Tua Membaca Buku (Gernas Baku). Sabtu (05/05/2018), TK Aisyiyah 05 dan KB 27 ikut juga gelar kegiatan Gernas Baku bersama anak dan wali murid TK Aisyiah 05 dan KB 27.
Bertempat di TK Aisyiyah 05, Jalan Platuk No 131 Kenjeran Surabaya, kegiatan Gernas Baku dilakukan. Para walimurid dan anaknya tumplek blek membaca buku bersama. “Gerakan Gernas Baku dari pemerintah ini memang seharusnya diapresiasi dan direalisasikan,” kata Kepala TK Aisyiyah 05, Anik Hariyati, SThI.
Dikatakan, gerakan seperti ini bukan hanya dilakukan di sekolah namun yang utama justru oleh orang tua di rumah demi luasnya pengetahuan tunas-tunas bangsa ini. Orang tua adalah tombak utama berkembangnya anak-anak. “Bila orang tua bisa memulai dan memberi contoh membaca buku akan membuat anak-anak tidak asing dalam memegang buku,” ucap dia.
Menurutnya, ketika anak didampingi, justru akan semakin tertarik untuk memaca isi buku, maka dibutuhkan pembiasaan mengenai literasi sejak dini. Dikatakan, sikap orang seperti itu secara tidak langsung akan mengalihkan budaya bermain gadget yang sudah tidak asing lagi bagi anak usia dini atau anak TK.
“Semakin berkembangnya zaman dan teknologi saat ini membuat keberadaan buku tergeser dengan adanya smartphone atau gadget,” kata dia.
Para guru dan orang tua murid, lanjut dia, seharusnya paham akan tujuan dari Gernas Baku ini. Gernas Baku bertujuan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga atau orang tua dalam meningkatkan minat membaca anak sedari dini serta membiasakan orang tua membacakan buku bersama anak-anak mereka di rumah dan bisa mempererat hubungan sosial dan emosional anak, anak jadi semakin dekat dan terbuka kepada orang tua.” tambahnya.
Sementara itu, Kepala KB Aisyiyah 27, Sri Mulyani A, MA mengatakan dengan adanya Gernas Baku, para orang tua akan lebih sering meluangkan waktu untuk membacakan buku bagi anak mereka. “Ini adalah wujud kebersamaan antara orang tua dan putra-putrinya dalam membangun kompetensi melalui literasi,” tutur dia.
Sehingga, lanjut dia, orang tua murid bisa memiliki peran penting memajukan lembaga sekolah. Dan kedepannya, kata dia, bisa terbentuk perpustakaan di lembaga sekolah yang dikelola sendiri oleh ikatan orang tua murid.
Ibu Rietha, Walimurid dari ananda Zicco Kelas Abu Bakar as-Shiddiq, mengatakan bahwa dengan adanya Gernas Baku telah menyadarkannya memberi contoh sebagai ibu tentang betapa pentingnya buku bagi anak-anak. Selain untuk perkembangan bahasa atau kosa kata, juga anak-anak akan berkembang secara pengetahuan mengenal dunia. “Seperti kata mutiara bahwa buku adalah jendela dunia,” tukasnya mengakhiri wawancara. (Riska/Habibie)