PWMU.CO – Ekonomi akan menjadi emisi penggerak dan penerus persyarikatan, selain loyalitas dan komitmen. Demikian salah satu cuplikan pidato iftitah Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang Dra Hj Sri Herawati dalam Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I Aisyiyah Kota Malang, (6/5).
Dalam acara yang digelar di gedung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Aisyiyah Merjosari Kota Malang itu, Hera memang lebih banyak mengupas dinamika kader Aisyiyah. Menurutnya, dibutuhkan kader-kader yang tangguh dan istiqamah dalam menggerakkan Persyarikatan. “Persoalan klasiknya adalah begitu banyak kader yang mempunyai kemampuan tapi tidak mau,” ujarnya
Dari berbagai alasan yang dikemukakan, selain kekhawatiran tidak bisa melaksanakan amanat umat dengan baik, juga ada faktor lain. Salah satunya yang terbaca di dinamika Aisyiyah Kota Malang, jelas Hera, adalah masalah perekonomian. “Dan banyak sekali alasannya. Salah satunya terkait dengan ekonomi,” jelasnya tentang ketidakmuan kader berada di pucuk pimpinan Persyarikatan.
Berdasarkan hal itu, jelas Hera, penguatan ekonomi bagi kader sangat penting. “Dan alhamdulillah, semua itu sudah dirintis sesuai dengan amanat muktamar. terbukti dengan munculnya rumah produksi roti AICA, handycraft dan berbagai produk makanan, belum lagi hasil dari kreativitas AMM,” ungkap istri dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang Taufik Kusuma itu.
“Satu hal yang sangat penting yaitu melibatkan semua kader dalam setiap kegiatan Aisyiyah. Tidak membiarkan mereka lepas dari orbit gerakan. Komitmen dan loyalitas wajib kita tumbuhkan secara bersama pada setiap kader di setiap jenjang pimpinan,” jelas Ibu dari 7 anak yang semua anaknya juga aktivis Muhammadiyah itu.
“Untuk memunculkan kader yang kuat itu, Aisyiyah harus bisa memperkuat ekonominya selain komitmen dan loyalitas,” tegas Hera. Sebab, ekonomi menjadi salah satu emisi penggerak dan penerus Persyarikatan. (uzlifah)