PWMU.CO – Dua tahun bermain dan belajar menjadi murid di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) 1 Kota Probolinggo dirangkai menjadi puisi menarik yang dibacakan oleh perwakilan siswa-siswi yang akan lulus dari TK membuat hadirin orang tua dan walimurid terharu meneteskan air mata.
Berikut pesan dan kesan berbentuk puisi yang dibacakan delapan anak putra putri TK ABA 1 kota Probolinggo saat tampil di acara Gebyar Seni dan Perpisahan, Ahad (6/5/2018) pagi, di Aula lantai 2 TK ABA 1 kota Probolinggo.
Tak terasa 2 tahun berlalu
Dulu saat pertama masuk TK, ada yang malu-malu, ada yang penuh senyum dan percaya diri, tetapi banyak juga diantara kami yang menangis tersedu-sedu.
Bunda, masih ingatkah saat kami menangis di depan pintu gerbang sekolah dulu?
Bahkan diantara kami ada yang sampai bergulung-gulung di depan pintu gerbang, menarik jilbab bunda, menggigit dan mencakar tangan bunda.
Bukan karena kami nakal, bukan karena kami benci bunda, tapi semua itu karena kami takut bunda tak akan menyayangi kami nanti.
Dan ternyata kami salah, bunda sangat menyayangi kami, senyumanmu, kesabaranmu, dan cinta kasihmu bunda, mampu menenangkan dan meredakan isak tangis kami.
Mama papa, terimakasih sudah disekolahkan di TK ABA 1 karena di sini aku bisa dapat banyak teman dan guru-guru yang baik hati.
Mama papa, saya senang dapat ilmu di sini, banyak prestasi yang kami raih, rasa bahagia, banyak teman dan sahabat.
Terimakasih bunda atas segala perjuangan, perhatian, pengorbanan dan kerja kerasmu selama mendidik dan membimbing kami.
Terimakasih bunda untuk segala kasih sayang, perhatian dan cinta kasih yang bunda berikan kepada kami.
Sesingkat waktu yang kita lalui bersama, tak akan pernah menghapus jejakmu di hati kami semua.
Kami akan selalu sholat tepat waktu, selalu mengaji, dan taat kepada kedua orang tua kami, berbuat baik dan menyayangi sesama teman.
Akhirnya, selamat tinggal teman-teman, kita akan berpisah untuk sementara demi menyongsong masa depan dan merangkai cita-cita.
Kelak suatu saat akan ada waktu untuk kita bertemu dan berbincang-bincang tentang masa kecil kita yang indah ini.
Kemudian diakhiri berdoa bersama,
Ya Allah, berikanlah umur panjang buat bunda guru kami, agar beliau bisa bertemu dengan kami, saat kami meraih segala impian dan cita-cita kami kelak.
Jika suatu saat nanti kita dipertemukan kembali bunda, insyaa Allah kami ingin sekali mengajak bunda pergi berkunjung ke Baitullah, mengelilingi Ka’bah dan bermunajat di sana.
Amin ya robbal alamin. (izzudin)