PWMU.CO-Ada pencerahan menarik dari Koordinator PDM Balapan H. Kusno, M.PdI dalam acara Silaturrahim PDM Balapan di SMAM 1 Panji Situbondo, Ahad (6/5/2018). Di sela-sela menyampaikan materi, Kusno menanyakan kepada hadirin apakah ada PDM yang belum punya ortom Tapak Suci. Jawabannya punya semua. HW bagaimana? punya semua. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) bagaimana? Ternyata ada yang menjawab belum punya, yakni Situbondo dan Bondowoso.
Kusno bertanya lagi, untuk membentuk IMM apakah harus menempel perguruan tinggi? “Jika di suatu daerah sudah ada beberapa mahasiswa dengan ideologi ber-Muhammadiyah yang benar, maka sudah bisa berhimpun membentuk komunitas bernama IMM. Jadi tidak ada alasan tidak punya IMM karena tidak punya perguruan tinggi di daerah itu,” tegas pria yang juga Ketua PDM Jember ini.
Kemudian Kusno memanggil utusan IMM Banyuwangi, Akhmad Nasikin, untuk menjelaskan tentang pendirian IMM. Menurut Nasikin, di Banyuwangi tidak ada PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah), yang ada PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta), tetapi yang penting ada mahasiswa mau ber-Muhammadiyah dan niat ber-Muhammadiyah sudah cukup.
“Apalagi sudah punya latar belakang di HW atau IPM. Itu yang kami lakukan di Banyuwangi. Awalnya hanya ada 5 mahasiswa yang nekat mendirikan IMM. Yang penting ada dulu, pengembangan bisa jalan kemudian,” tegas Nasikin yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dihubungi melalui telepon, kepada pwmu.co Nasikin bercerita awal pendirian IMM di Banyuwangi. “Kami tahu belum ada IMM, lalu kami sowan ke PDM dan diajak rapat beberapa kali. Kemudian kami berlima (Akhmad Nasikin, Wira Yunda, Eko Santoso, Cece, dan Rio Santo) mengikuti Darul Arqom Dasar di Universitas Muhammadiyah Jember di Komisariat Torik bin Ziat atau TBZ pasa tahun 2015,” kata Nasikin mengawali kisahnya.
Mahasiswa semester 8 di Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi ini melanjutkan, deklarasi pendirian IMM Cabang Banyuwangi dilaksanakan pada 2016 di Masjid Ahmad Dahlan. Saat ini sudah punya 2 ranting, yakni Komisariat Unair Banyuwangi dan Komisariat Politeknik Negeri Banyuwangi. Dalam waktu dekat akan berdiri 1 ranting lagi di Untag Banyuwangi.
Untuk pelatihan, Nasikin menjelaskan selain mengikuti Darul Arqom Dasar, PC IMM Banyuwangi juga sudah mengikuti Latihan Instruktur Dasar di Jember. “Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan kegiatan sosial berupa pengadaan kursi roda. Semoga bermanfaat untuk penerimanya,” ujar pria yang tinggal di Sempu ini.
Kajian rutin diadakan mingguan dan bulanan. Juga ada kajian Warung Kopi yang melibatkan organisasi mahasiswa yang lainnya seperti HMI, PMII dan GMNI. “Untuk pendanaan, saat ini juga punya unit usaha yaitu produksi serbuk jahe. Mudah-mudahan segera disusul dengan ternak lele,” ujarnya Nasikin sambil berpromosi.
Di akhir percakapan, Nasikin menegaskan bahwa IMM Tapal Kuda khususnya IMM Banyuwangi siap mensupport pendirian IMM di Situbondo dan Bondowoso. “Kami sangat menunggu kabar baik dari teman-teman mahasiswa di Situbondo dan Bondowoso,” harap Nasikin. (Sugiran)