PWMU.CO-Hore! Sorak gembira siswa-siswi mengikuti kegiatan belajar yang berbeda dari hari biasanya. Rabu, (9/5/2018) SD Muhammadiyah 1 (SD Muhasa) Ngawi mengadakan kegiatan outing class.
Hari itu mereka mengunjungi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Para siswa belajar tentang bencana alam dan mengatasinya.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 1 yang terdiri empat rombongan belajar (rombel), Ada 108 siswa didampingi 13 guru pendamping. Outing class merupakan kegiatan bermain sambil belajar di luar lingkungan sekolah.
Ketua kegiatan Peni Fitria Juniarsi SPd menyampaikan, tujuan acara ini siswa belajar langsung mengenai materi pelajaran tematik integratif sehingga pembelajaran lebih bermakna. Tujuan lain menumbuhkan semangat belajar siswa mengenal lingkungan dan alam sekitar.
Outing class kali ini, sambungnya, dengan tema Peristiwa Alam, subtema Bencana Alam. ”Hari ini anak-anak belajar mengenai bencana alam terutama yang rawan terjadi di Ngawi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Muhammadiyah Disarter Management Center (MDMC),” ujarnya.
Ke kantor BPBD, kata dia, memperkenalkan kepada anak-anak bahwa di pemerintah ada badan penanggulangan bencana. Selain itu di Muhammadiyah juga punya lembaga sejenis yaitu MDMC.
Di kantor BPBD, dijelaskan bermacam bencana alam di Ngawi dan cara menyelematkan diri. ”Bencana alam yang rawan terjadi di Ngawi, di antaranya banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Kepala Kantor BPBD Ngawi kepada para siswa.
Siswa-siswi sangat antusias dan interaktif mendengarkan penjelasan maupun menjawab pertanyaan. Selanjutnya, siswa-siswi diperkenalkan alat-alat tugas seperti tenda pengungsi, kapal penyelam, tanki air bersih, perahu hingga mobil tangki air.
Pembelajaran saintifik juga diterapkan. Dari proses siswa mengamati, menanya, kemudian mengumpulkan data dengan cara mengukur secara langsung panjang tenda pengungsi dan kapal penyelam, dilanjutkan dengan mengolah infomasi yang didapat hingga kegiatan akhir yaitu mengomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan di lembar kegiatan siswa.
Kegiatan berikutnya berkunjung ke wisata kolam renang Tawun. Sebelum masuk air, siswa-siswi diberikan pengarahan oleh tim MDMC mengenai bahaya banjir. ”Jika terjadi banjir, hendaknya segera mencari tempat yang tinggi dan atau mencari benda yang berongga seperti jeriken atau tong. Kenapa berongga, tentunya jika terkena air akan mengapung sehingga berfungsi sebagai pelampung,” terang Shidiq Pramono SPd, ketua MDMC Ngawi.
Age Mulyono SPd, anggota MDMC, menerangkan, manfaat rompi pelampung. Adly, siswa kelas 1 hamzah, sangat senang ketika dipanggil untuk memeragakan cara memakai rompi pelampung. Sekitar 30 menit mendengarkan pengarahan, siswa-siswi dipisah menuju kolam renang sambil diberi pengarahan berperilaku yang aman dan sopan. Mereka dilatih berenang menggunakan pelampung.
Nadin Anandita Wahyudi, siswa kelas 1 Umar menyampaikan, belajar hari ini sangat menyenangkan, bermain sambil belajar. Sedangkan Dabit kelas 1 Abu mengatakan, paling menyenangkan ketika bisa berenang menggunakan rompi pelampung. “Terima kasih Pak Age, sudah membantuku memakaikan rompi pelampung, sehingga aku tidak takut tenggelam,” katanya.
Avril, siswa kelas 1 Zaid menyampaikan, paling berkesan ketika belajar di Kantor BPBD. “Saat aku masuk tenda darurat, rasanya nggak nyaman, panas. Jadi begini yang dirasakan para pengungsi. Aku jadi kasihan, nanti kalo ada bencana aku akan membantu para korban,” katanya. (Upick Rima)