PWMU.CO – Ana Shofiah heran. Salah satu peserta seminar Sinergi Kegiatan Hulu Migas dengan Pemberdayaan Perempuan Pesisir itu penasaran ketika di akhir sesi, seorang remaja putri ikut maju ke depan dan memberikan cinderamata kepada seorang narasumber.
Ya, remaja bernama Engelina Zahra Rahmadanieva itu menyerahkan sebuah lukisan kaligrafi Surat Alfatihah kepada Didik Sasono Setyadi, Kadiv Formalitas SKK Migas yang menjadi pembicara kunci dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Ujungpangkah, Kamis (10/5/18), di Gedung Koperasi Pegawai Negeri, Jalan Sitarda, Pangkah Wetang, Ujungpangkah, Gresik.
“Kenapa anak itu menyerahkan lukisan untuk Pak Didik? Apa hubungannya Nasyiah dengan anak itu,” tanyanya heran.
Rasa penasaran Ana Shofiah, juga beberapa peserta lain, dijawab Nur Fatmawati usai acara. Dia menjelaskan bahwa putrinya ingin memberikan lukisan itu sebagai hadiah karena Didik bersedia menyukseskan seminar ini dengan mendanai acara tersebut melalui SKK Migas.
“Sengaja dipilih lukisan sebagai cenderamata untuk Pak Didik karena beliau adalah seniman lukis dan pencinta lukisan,” kata Fatmawati, aktivis PCNA Ujungpangkah yang juga menjadi anggota panitia seminar.
Dia menuturkan, beberapa kali Engel—sapaan akrab anaknya—diundang pada saat Didik mengadakan pameran lukisan. “Alhamdulillah kali ini Engel bisa memberikan hadiah lukisan secara langsung Pak Didik,” ujarnya.
Kepada PWMU.CO, Engel yang duduk di kelas VIII SMPN 1 Sidayu, Gresik itu menjelaskan jika lukisan ini khusus dibuatnya untuk Didik.
“Saya ingin memberikan kesan yang baik kepada Pak Didik di acaranya mama dan teman-temanya. Semoga Pak Didik, meskipun sibuk, selalu ingat ngaji ketika melihat lukisan ini. Lukisan ini baru saya buat tadi malam, sesaat setelah saya tahu besok akan ada Pak Didik di acaranya mama,” ungkap Engel.
Menurut Fatmawati, perkenalan Engel dengan Dodik terjadi karena suaminya—Sugeng Nugroho—adalah aktivis nelayan yang sering didatangi Didik. “Pak Didik dulu sering datang ke kantor SKK Migas yang ada di Ujungpangkah. Beliau sering mampir ke rumah. Suatu saat beliau tahu ketiak Engel menggambar, kemudian diminta melukis di kanvas dan beliau berminat,” terang Fatmawati yang juga menjelaskan jika Engel sudah dua kali diajak pameran lukisan oleh Didik.
“Terimakasih lukisannya. Teruslah berkarya dan semoga di lain kesempatan bisa ikut pameran (tunggal),” komentar singkat Didik sesaat setelah dia menerima hadiah lukisan Engel yang didominasi warna biru itu. (Afi)