![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/05/Pesilat-Smamda.jpg?resize=800%2C498&ssl=1)
Pesilat Smamda sidoarjo yang meraih medali di Tapak Suci Jember University 3th Open Championship.
PWMU.CO-Pesilat SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) merebut satu medali emas dan dua medali perak dalam Tapak Suci Jember University 3th Open Championship yang digelar Ahad-Kamis (6-10/5/2018).
Pelatih silat Smamda Kanda Iwanta pelatih menerangkan, memberangkatkan enam atlet dengan target tiga pesilat bisa masuk final. Untuk mencapai target tersebut pemusatan latihan tidak terlalu dipaksakan apalagi sampai mengganggu jam belajar.
“Latihan tambahan hanya diberikan di luar latihan rutin. Ada latihan tambahan malam Rabu dan Jumat bakda Magrib sesuai latihan buat atlet,” tambah pesilat Tapak Suci melati 3 ini. ”Ternyata target itu tercapai. Dengan peserta turnamen 560 atlet, Smamda memperoleh tiga medali di final,” ujarnya.
Mohammad Novenza Priayuda yang turun di kelas D remaja putra lolos masuk final. Siswa kelas X IPS 2 berhadapan dengan kontingen dari Sampang. Babak pertama Yuda menang dengan teknik pukulan katak melempar tubuh, tapi di babak ke 2 Yuda kalah.
Akhirnya masuk babak tambahan Yuda menang dengan selisih satu bantingan. Dengan teknik andalan benturan harimau mengantarkan siswa peringkat 1 di kelas X IPS 2 memperoleh medali emas.
Sementara itu Erri Andita Putri yang turun di kelas F berhasil juara 2 remaja putri. Siswa kelas XI MIPA 5 ini dalam final bertemu dengan pesilat tuan rumah, jember. Menggunakan jurus sambaran ikan terbang, Erri menang dengan mudah.
Sementara Rusdyana T. Fillah yang turun di kelas D remaja putri berhadapandi final dengan kontingen dari Kutai Timur Kalimantan Timur. Menggunakan jurus harimau membuka jalan, Filla menang dengan mudah.
“Perolehan medali itu ternyata dinilai. Emas 100, perak 50, dan perunggu 25 sehingga total nilai kami 200. Nilai ini dianggap sama dengan nilai Sampang yang memperoleh 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu yang juga nilainya 200,” kata Kanda.
Karena nilai sama panitia mengundi pemenang untuk menetapkan juara umum. Undian menggunakan koin itu dimenangkan Sampang. “Padahal satu emas tidak bisa disamakan dengan dua perak atau empat perunggu. Satu perak juga tidak sama dengan dua perunggu. Dalam kejuaraan apapun emas mengalahkan perak, dan perak mengalahkan perunggu berapapun jumlahnya. Tapi kami menghargai keputusan panitia,” terang guru olahraga Smamda ini. (Ernam)