PWMU CO-Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 1 Pare, Kediri kembali menggelar acara wisuda siswa kelas 6. Kegiatan rutinitas tahunan ini dipusatkan di gedung Serba Guna, Jalan Puncak Jaya Pare Kediri, Selasa (15/5/2018). Sejumlah tokoh hadir di kegiatan tersebut, termasuk Ketua PCM Pare Kediri HM Effendi dan didaulat memberi sambutan.
Sambutan Efendi mendapat perhatian dari yang hadir. Mengingat Efendi tidak melakukan seperti dalam sambutan biasanya. Orang nomor satu pimpinan Muhammadiyah Pare ini menggunakan bahasa Ingris dengan sangat fasih dalam sambutannya, sehingga membuat banyak undangan bengong dan menyimak kata-katanya.
“Good bye and good luck one hundred and fifty one (151) old students and welcome one hundred and eighty seven (187) new students in MI Muhammadiyah (Selamat berpisah semoga sukses selalu mendapatkan keberuntungan untuk 151 murid murid lama, dan selamat datang 187 murid murid baru, Red),” ucap Efendi dengan fasih dalam sambutannya, Selasa (15/5/2018).
Dikatakan, inilah MI Muhammadiyah 1 Pare, bangungan fisiknya menjulang tinggi, terbaik di antara SD/MI se wilayah ini. Bahkan, tambah dia, antara tahun 1997-2000, seandainya diadakan lomba teknik gajah bisa menangis, antara tahun 1997-2000, pemenangnya kemungkinan adalah SD Muhammadiyah Pare. “Semua ini tidak lepas dari peran serta para aktivis muda di awal-awal sejarah berdirnya madrasah ini,” aku dia.
Diceritakan, waktu itu berkumpul sejumlah aktivis muda menggagas mengenai madrasah ini. Muncul gagasan brilian untuk mengganti nama SD menjadi MI. Bermodal 8 murid, menempati gedung reot, gentheng bocor, bangku ala kadarnya, proses KBM untuk sementara meminjam salah satu ruangan BKIA Siti Fatimah Pare. “Diperparah posisi bangunan gedung di tengah pemukiman penduduk. Untuk menuju lokasi berjarak sepanjang kurang lebih 175 meter, dari jalan gede Gg 1, kendaraan roda dua harus dituntun untuk menuju lokasi,” cerita dia mengenang.
Mantan peletak dasar kemajuan MI Muhammadiyah 1 Pare ini melanjutkan penuturannya, dengan jumlah murid yang tidak habis dihitung dengan 10 jari, mereka cukup berbisik di telinga gajah. “Maka, air matanya bercucuran, sebagai pertanda bahwa sang gajah pun turut prihatin memperhatikan kondisi sekolah layamutu wala yahya, tidak bermutu tapi menghabiskan banyak biaya ini,” canda Kang Pendik disambut tertawa ratusan wali murid.
Berkat dukungan dari berbagai pihak diiringi do’a, kata dia, perjuangannya mulai membuahkan hasil. Paling tidak, keberadaan MI Muhammadiyah 1 Pare mulai mendapatkan respon positif dari berbagai lapisan masyarakat. Hasilnya dua puluh tahun terhitung dari 1997, tahun 2018 MI Muhammadiyah 1 Pare meretas menjulang tinggi sesuai impian, yakni terwujudnya sekolah rujukan ummat, dan penuh prestasi akademis, baik tingkat regional maupun nasional
Sementara itu, di podium sama, Kepala MI Muhammadiyah 1 Pare, Hirzul Umam menambahkan jumlah murid yang akan mengisi ruang kelas 1 tahun pembelajaran 2018/2019 tercatat telah menciptakan rekor terbanyak, dan belum pernah terjadi sejak MI didirikan. Jumlahnya mencapai 187 murid dan ini jumlah tidak sedikit. Pihaknya mengucapkan banyak terima kasih atas amanah yang diberikan para walimurid yang luar biasa ini.
“Juga kami ucapkan secara tulus kepada karyawan maupun staf pengajar. Mereka itulah yang berjihad memerdekakan para murid, sehingga mampu calistung (baca tulis maupun berhitung). Mereka yang telah memberikan ilmu dengan berpedoman pada ucapkan wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno, agar mau kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan pada semua murid untuk menjaga citra dan nama baik almamater. Dia juga mendorong kader dan alumninya untuk membuktikan dalam bentuk amalan nyata rutin setiap hari bahwa semua lulusan MI Muhammadiyah Pare adalah anak sholeh sholekhah, bermartabat, rajin ibadah baik sunnah terlebih ibadah wsjib. “Kedudukan ibadah itu, seperti sayur tanpa garam, jika tidak dilaksanakan secara istiqomah. Ajaklah ayah bundamu untuk beribadah,” pesannya. (dahlansae Pare)