PWMU.CO-Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah. Kutipan surat Al Hasyr ayat 7 ini mengantarkan ceramah tarawih yang disampaikan Ustadz Ashuri di Masjid An Nur Muhammadiyah Sidoarjo, Kamis (17/5/2018).
“Apakah para jamaah tahu seperti apa tarawih Rasulullah?” tanya Ashuri kepada jamaah. ”Apa yang diperintahkan Rasul laksanakan, seperti halnya shalat tarawih. Lantas bagaimana shalat tarawih yang dilaksanakan Rasulullah?” ujarnya kembali.
Cara Rasulullah shalat tarawih, sambung dia, seperti diterangkan dalam hadits Abu Daud dari Abidzar yang isinya pertama, Abidzar berkata, saat puasa tinggal tujuh hari saya shalat tarawih bersama Rasulullah dan berakhir sepertiga malam yang awal.
“Coba kita hitung. Arab dengan Indonesia sama-sama negara tropis. Jadi mulai pukul 7 sampai pukul 4 pagi, 10 jam. Berarti kalau dimulai shalat pukul 7 selesai pukul 10. Kira-kira pernah para jamaah shalat tarawih sampai pukul 10 malam? Iso gak masak sahur…..,” seloroh komandan Kokam ini.
Kedua, Abidzar berkata lagi, saat puasa tinggal enam hari Rasulullah tidak datang ke masjid. Saat puasa tinggal lima hari Rasulullah datang mengimami lagi dan berakhir syatrul lail, tengah malam lebih sedikit. Sahabat sahabat protes dan bertanya, ya Rasulullah kenapa shalatnya kok tidak semalam suntuk saja? ”Ini protesnya para sahabat, tentu beda kalau kita yang protes. Tarwihnya kok lama ya?” ujar anggota Majelis Tabligh PDM Sidoarjo ini.
Atas protes sahabat itu, sambung dia, Rasulullah menjawab, sesungguhnya orang-orang yang shalat tarawih bersama imam sampai selesai baginya sama dengan shalat semalam suntuk. “Ini hadiah dari Rasulullah. Walaupun kita tidak shalat semalam suntuk asal shalat bersama imam sampai selesai, sama dengan shalat semalam suntuk,” tambah pria kelahiran Sumenep ini.
Ketiga, saat puasa tinggal empat hari Rasul kembali mengimami di masjid dengan mengajak istri, anak, cucu, dan tetangga. Lamanya Rasulullah shalat taraweh kali ini, begitu Rasulullah salam, para sahabat langsung lari pulang karena fajar hampir terbit, takut gak bisa sahur.
“Artinya Rasulullah shalat tarawih semalam suntuk. Ayo mau ikut yang mana?” tantang pria yang akrab dipanggil Pak Huri ini sambil tertawa. Rupanya itu malam Ramadhan terakhir Rasulullah keluar. Setelah itu Rasulullah tak pernah mengimami shalat tarawih lagi. (Ernam)