PWMU.CO – Ada gula ada semut. Di mana ada keramaian di situ ada perdagangan.
Berkumpulnya sekitar 2.500 peserta dalam Kajian Ramadhan 1439 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu-Ahad (19-20/5/18) tidak disia-siakan para saudagar Muhammadiyah.
Mereka menggelar berbagai barang dagangan dalam stan bazar yang disediakan panitia. Salah satunya adalah M Rasyidi MS yang datang dari Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Mengapa ia tertarik berjualan di Dome UMM? “Mendengar nama UMM yang besar saya berharap dagangan saya laris,” ungkapnya pada PWMU.CO.
Rasyidi menggelar berbagai kebutuhan warga Muhammadiyah berupa asesoris yang bergambar simbol-simbol Persyarikatan seperti pin, gantungan kunci, bolpoin, dan sebagaianya. “Ini pin logo Majelis Dikdasmen sudah habis,” ujarnya. Terpaksa yang masih membutuhkan akan dikirim dari Jakarta.
Saudagar yang membuka stan juga datang dari Situbondo. Dialah Dr Munawar yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Situbondo.
Stannya dijaga oleh putra kembarnya yang sedang kuliah di Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam di UMM, yaitu Ridho dan Rodhi.
Stan ini menyediakan madu asli lebah liar yang berasal dari Taman Nasional Baluran Situbondo. Madu asli sebotol ukuran 250 ml cukup ditukar dengan Rp 60 ribu saja. “Untuk pembelian online, bisa melalui FB Harmoni Oprandini,” katanya berpromosi.
Tak ketinggalan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PWM Jatim juga membuka stan di even akbar Muhammadiyah Jatim ini. Dikomandani oleh Wakil Ketuanya, Nugraha Hadi Kusuma, stan ini ramai dikunjungi peserta karena menyediakan baju batik Muhammadiyah, buku-buku Islam dan Muhammadiyah, serta beberapa camilan khas Malang.
Sementara itu jika peserta Kajian Ramadhan yang ingin berinfak atau berkurban bisa mengunjungi stan Lazismu Jatim.
“Bagi yang berinfak stan ini menyediakan tali asih berupa KornetMu dan RendangMu,” ungkap Sekretaris Lazismu Jatim Aditio Yudono SE. Selain itu, sambungnya, stan ini juga menyediakan perlengkapan Lazismu seperti kaos, rompi, dan handuk.
Bagi yang kurang afdol berbuka tanpa kurma, peserta tidak perlu repot-repot. Pasalnya Tapak Suci dari Bangil Pasuruan yang dikomandani oleh Kholid menyediakan kurma berbagai kualitas. Untuk kurma Tunisia 250 gram cukup merogoh kocek Rp 25 ribu. Sedangkan kurma Mesir lebih murah lagi, Rp 20 ribu per 400 gram.
Mumpung lagi di Dome UMM, ayo berbelanja untuk oleh-oleh keluarga dan kerabat. (Sugiran)