PWMU.CO – Membicarakan tentang kisah Sahabat Nabi SAW tidak akan ada habisnya. Ustadz Naharun Mubarok menyampaikan hal itu dalam Pembinaan Shalat Tarawih Anak, di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Senin (21/5/18).
Memang, dalam tarawih khusus yang diikuti anak-anak dengan pendampingan beberapa guru itu, tema yang diangkat adalah sosok-sosok Sahabat Nabi. Dan kali ini Barok—begitu ia disapa—menganggkat sosok Abdurrahman bin Auf.
“Beliau terkenal sebagai apa anak-anak?“ ujarnya mencoba mencairkan suasana ceramah agar berlangsung interaktif.
Serentak mereka menjawab, ”Terkenal dengan kekayaannya, juga dengan kepintarannya.”
“Benar anak-anak. Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai saudagar yang kaya raya lagi dermawan. Dan beliau dijamin masuk surga,” ujar guru seni dan musik kelahiran Lamongan itu.
Menurut Barok, Abdurrahman bin Auf adalah Sahabat yang kesohor dengan kekayaaannya. “Beliau dijamin masuk surga,” ucapnya.
Barok menjelaskan, saat hijrah harta Abdurrahman bin Auf diminta oleh kaum kafir Quraish. “Sehingga beliau hijrah dengan harta yang sedikit. Namun beliau yang punya sifat tidak eman itu percaya bahwa hartanya akan digantikan oleh Allah,” terangnya.
Setelah tiba di Madinah, lanjut Barok, Abdurrahaman bin Auf mendapat tawaran tempat tinggal dari Sahabat Anshar. “Namun Abdurrahman bin Auf (menolak dan) mendoakan keberkahan untuk Sahabat tersebut. Sebagai gantinya beliau meminta untuk ditunjukkan letak pasar di Kota Madinah,” urai Barok.
“Tunjukkan aku di mana letak pasar di Madinah ini,” kata Barok menirukan Abdurrahman bin Auf. Dengan keuletan dan ketelatenan dalam berdagang, lanjut Barok, akhirnya Abdurrahman bin Auf berhasil mengumpulkan emas sebiji kurma.
Dia menegaskan, Abdurrahman Bin Auf adalah seorang yang shaleh dan ikhlas dalam menyalurkan kekayaannya di jalan Allah. “Yang paling hebat, anak-anak, beliau menginfakkan semua hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Diberikan fakir miskin dan mereka yang membutuhkan uluran tangan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Dari kisah Abdurrahman Bin Auf ini, ujarnya, kita mendapatkan keteladanan untuk selalu berinfak. “Bahkan hingga kini warisan beliau masih ada di Madinah, karena saya sempat bertanya kepada penduduk Madinah,” kata Barok yang baru saja pulang dari berziarah di Kota Madinah dan Mekkah itu. (ZAW)
Discussion about this post