PWMU.CO-Memasuki tahun 2018-2019 sebagai tahun politik mestinya juga mewarnai geliat dakwah Muhammadiyah Tulungagung agar terus bergerak ikut panas.
Ketua PDM Tulungagung dr Anang Imam Massa Arif MKes mengatakan, antara tahun itu rawan terjadi konflik horizontal karena agenda pemilihan gubernur dan pemilu. Agar tidak gampang terecah kader Muhammadiyah diminta berpegang kepada ideologi Muhammadiyah dan tetap berada pada jalur politik nilai.
Hal itu disampaikan di depan 150 kader muda Muhammadiyah pada pembukaan Ideopolitor dan Darul Arqam yang dilaksanakan di Aula Masjid Kecamatan Boyolangu Tulungagung, Ahad (27/5/2018).
”Ideologi Muhammadiyah harus terus dipupuk dan diikat yang kuat terutama pemudanya. Bila ideologi tidak kuat, pemuda bisa lari ke arah yang tidak jelas bahkan terjerat ke narkoba,” ujarnya.
Dalam bidang politik, sambungnya, Muhammadiyah harus bisa jadi pemimpin kalau ingin gerakan ini cepat berkembang. ”Karena politik itu untuk dakwah, jangan dakwah untuk politik,” sambung Anang.
Menyambung dengan tahun politik, dia berharap, Muhammadiyah Tulungagung juga bisa bergairah yang saat ini stagnan. ”Sejauh ini belum ada penambahan cabang baru dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun ini. Maka ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen Muhammadiyah untuk mengembangkan organisasi ini,” lanjutnya.
Sementara Candra Triwahyudi , ketua Pelaksana, berharap acara ini bisa menghasilkan pemuda peduli dengan politik dan bernegara.
Di sela acara Lazismu setempat menyerahkan secara simbolis uang Rp 7 juta kepada Mardiono, anggota Kokam yang menderita hernia. Abizar Ramadhani, fundrising Lazismu, mengucapkan terima kasih kepada donatur atas bantuan ini. ”Bila ingin mendonasikan hartanya bisa melalui Lazismu di Bank Syariah Mandiri dengan nomor rekening 7103748393 atas nama Lazismu Tulungagung,” katanya. (Hendra Pornama)