PWMU.CO – Jangan bosan menuntut ilmu. Jika kalian menginginkan derajat tertinggi di hadapan Allah. Begitulah pembukaan yang di sampaikan oleh Drs Masykuri MPd pada kegiatan Kajian Keislaman yang di laksanakan di Gedung Serbaguna SMA Muhammadiyah 9 Brondong (3/6/2018).
Kegiatan ini merupakan kegiatan Kajian Keislaman yang rutin dilakukan setelah melaksanakan Tahfidhul Quran, seluruh siswa siswi kelas X dan XI SMAM 9 Brondong dalam mengisi Bulan suci Ramadhan. “Lantas, bagaimana kita melakukan shalat jika kita tidak berilmu?,” tanyanya pada seluruh siswa yang sangat bersemangat dengan tema yang disampaikannya.
Masykuri menuturkan, bahwa shalat adalah kemuliaan tertinggi di hadapan Allah. Dalam melakukan shalat, seorang Muslim harus mengetahui bacaan yang benar, tata cara shalat sehingga dikatakan sah, dan itu semua membutuhkan yang dinamakan ilmu, dan ilmu perlu belajar. “Jadi jangan bosan untuk belajar,” imbuhnya.
Dia juga menyampaikan keheranannya terhadap anak anak sekarang yang sangat malas untuk belajar. Terlebih lagi dalam melaksanakan shalat tepat waktu. “Belajar saja malas, apalagi disuruh shalat tepat waktu,” ujarnya dengan bernada sindiran.
“Ketika Anda berjanji dengan orang lain kok bisa tepat pada waktunya, padahal itu sesama manusia. Toh ya yang kamu dapatkan hanya kesenangan pada saat itu saja. Sementara, ketika shalat kenapa kalian bikin selalu terlambat padahal anda sadar, bahwa itulah nanti yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat,” ujarnya.
Masykuri menuturkan, bahwasannya seseorang yang disiplin dan berilmu itu diawali dengan shalatnya yang tepat waktu. Selain pentingnya ilmu, Masykuri juga menyampaikan tentang pentingnya shalat, terlebih lagi kita sedang kedatangan tamu istimewa yakni Bulan Suci Ramadhan.
“Sebanyak apapun amal ibadah Anda, kalau shalatnya nggak beres, maka amal ibadah lainnya pun ikutan nggak beres!” sindirnya. Masykuri menekankan, jikalau shalat adalah kewajiban kita sebagai orang Islam begitupun dengan menuntut ilmu. Keduanya memiliki keutamaan yang sama dan derajat yang utama di hadapan Allah. (inda wulandari)