PWMU.CO-Pemuda Muhammadiyah Sumenep menggelar Tadarus Ideopolitor bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) lainnya di Gedung Dakwah, Ahad (3/6/2018). Tema yang dibahas Muhammadiyah di Tengah Pusaran Politik dan Gerakan Islam Transnasional.
Acara ini dihadiri seluruh Pimpinan Pemuda Muhammadiyah se-Madura, Sekretaris PWPM Jatim Diky Sadqakullah dan anggota DPRD Jatim Malik Efendi yang juga anggota Majelis Hikmah PWM Jatim.
Dalam ceramahnya, Malik Efendi mengatakan politik diperlukan dalam lini kehidupan untuk menata bangsa menjadi lebih baik. Politik itu berpengaruh hingga masuk di kehidupan keluarga.
“Dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan tidak bisa lepas dari politik, karena semua yang berkaitan dengan itu berdasarkan putusan politik,” katanya. ”Keberadaan politik praktis jangan dinafikan dan disekat hitam putih, alhamdulillah dengan kepemimpinan Pak Saad Ibrahim di PWM Jatim mulai peduli terhadap kehidupan berpolitik. PWM berani melepas kadernya untuk ikut berperang dalam perpolitikan yaitu Pak Najib Hamid dan Pak Zainudin Maliki,” katanya.
Dia mendorong kader-kader Muhammadiyah se-Madura berkecimpung di partai apa saja. “Namun saya meyakini suasana ber-Muhammadiyah itu yang akan berbeda, dibandingkan dengan PAN,” tuturnya.
Sebelum politik dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tandasnya, maka kita harus menguasainya terlebih dahulu. “Jika bukan orang baik masuk partai, mau dibawa kemana negara ini. Kalau Persyarikatan Muhammadiyah berani berpolitik yang saya tahu orangnya baik-baik maka insya Allah kita bisa membawa negara ini juga lebih baik.”
Sekali lagi dia minta generasi muda jangan abaikan kepentingan politik. ”Cobalah belajar mulai sekarang bagaimana suka dukanya berpolitik praktis serta siapkan dan majulah. Jangan menunggu matang, kalau menunggu maka kita tidak akan matang-matang.”
Sebelumnya Ketua PDPM Sumenep Afandi Ubala dalam sambutannya menyampaikan, diadakannya Tadarus Ideopolitor untuk mempererat silaturrahmi antara PDPM se-Madura. Selain itu untuk menambah pengetahuan dan keilmuan.
“Sudah saatnya kader muda Muhammadiyah berani berbaur dalam politik nusantara, sebagai upaya generasi muda Muhammadiyah tidak kaku berhadapan dengan khalayak, kita harus ambil peran dalam kenegaraan, ” paparnya.
Ketua PDM Sumenep Moh. Yasin menambahkan, sudah saatnya Muhammadiyah membuka diri dalam politik praktis. ”Saya yakin pemuda sudah mengarah ke sana, selain takafu-fiddin juga jangan meninggalkan hal-hal yang bersifat kenegaraan, belajar dan pelajarilan perjalan Pak Malik Efendi ,” tandasnya. (Horri)