PWMU.CO-“Jamaah subuh masjid Al Furqan sehat?” tanya ustadz Abd Rochim, BA mengawali tausiyah subuhnya di Masjid Al-Furqan Jl Platuk Domomulyo VI/9 Kenjeran Surabaya, Ahad (3/6/2018).
Mendapat pertanyaan seperti itu, serentak jamaah menjawab: “Sehat,” jawab jamaah dengan semangat.
Ustadz Abd Rochim kemudian merespon dengan mengatakan bahwa kelihatan sekali semua wajah jamaah cerah. Dirinya berharap mudah-mudahan jasmaninya sehat, rohani juga sehat. “Semoga tetap sabar menjalankan puasa, sabar mendengarkan ceramah para ustadz. Karena kita diberi telinga yang sehat ini untuk mendengar,” kata Abd Rochim menasihati.
Menyitir ayat Allah, Abah Rochim – panggilan akrab Abd Rochim – kemudian menjelaskan kalimat alladii khalaqal mauta walhayaata liyabluwakun ayyukum ahsanu amalaa wahuwal ‘aziizul ghafuur. “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,” ucapnya.
Dia menambahkan, Dia-lah Allah yang menciptakan mati, manusia tidak bisa menghalang-halanginya. Oleh karena itu, lanjut dia, jamaah yang sedang sakit mudah-mudahan sehat, mati milik Allah, hidup hanya untuk Allah. Manusia hidup hanya untuk diuji oleh Allah siapa yang paling baik imannya, orang beriman itu selalu diuji oleh Allah Swt.
“Setengah bulan sudah kita jalankan ibadah puasa maka kita tingkatkan amaliyah, infaq ditingkatkan, dzikir ditingkatkan, takjilnya ditingkatkan. Kalau kemarin takjilnya hanya tahu isi, ote-ote, kita tingkatkan dengan martabak, terang bulan, dan lainnya,” tutur dia.
Selain itu, lanjut dia, ibadahnya ditingkatkan, istiqomahnya dalam shalat tarawih, puasa jangan sampai bolong, ojok ngerosolo, sehabis shalat maghrib tidak usah pulang, shalatnya baik dan istiqomah.
“Supaya dosa diampuni oleh Allah Swt, maka kita harus hati-hati. Tidak sengaja kita melihat TV, masyaallah TV yo ngeni, isinya mengarah kepada perbuatan dosa, meskipun dosa kecil,” beber dia.
Lebih lanjut, ia memberikan nasihat agar terus berbuat baik dan menata niat. Dari rumah sebelum berangkat ke masjid, kata dia, dan sudah berwudhu kemudian berangkat, maka tiap langkah diampuni dosanya oleh Allah. Kalau bicara hendaknya juga yang benar, berjanji yang benar, sampai ke masjid shalat dua rakaat kemudian berdiam diri di masjid dari habis shalat maghrib sampai isyak diampuni dosanya oleh Allah.
Apalagi, tambah dia, di masjid mengaji, berdzikir kepada Allah maka Malaikat akan melaporkan kepada Allah, dan ditambah kesayangannya oleh Allah Swt. “Opo maneh kepingin jadi orang kaya. Orang kaya itu bukan hanya yang punya mobil tidak, kaya itu bisa kaya hati, karena merasa cukup atas apa yang diberikan Allah kepadanya sehingga rajin mengerjakan ibadah dan bersistighfar kepada Allah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menasihati jamaah untuk terus menghayati al Quran. Dia mencontohkan pada surat al fatihah yang berbunyi: Iyyakanakbudu waiyyakanastain, hanya kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepadaMU aku mohon pertolongan. “Semua dosa itu diampuni oleh Allah kecuali syirik itupun kalau bertaubat, Allah akan mengampuni. Kalau seperti Firaun tidak diterima karena tidak bertaubat,” kata dia memberi contoh.
Di akhir tausiyahnya, dia menyatakan ketika ada yang membawa takjil, dirinya meminta untuk tidak sekali-kali mencelanya. Kalau mau, silahkan dimakan, tapi kalau tidak mau, tidak usah dimakan. “Karena itu juga dosa kalau kita tidak bisa menjaga hati. Kalau jadi muaddzin yang bagus, kalau jadi imam yang bagus, karena itu juga bagian dari dakwah mengajak kepada kebaikan. Mudah-mudahan kita semua diberikan panjang umur yang barokah dan disaat allah mengambil ajal kita, kita dalam keadaan muslim,”tukasnya. (Habibie)