PWMU.CO-Ada dua gerakan ibadah yang sering terlupakan padahal dikatakan Nabi, kalau dikerjakan menyempurnakan ibadah dan bermanfaat bagi kesehatan. Dua gerakan itu istinsyaq dan sujud thumakninah.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran Ustadz Bahrun Abidin SAg menyampaikan hal itu dalam tausiyah Subuh di Masjid At Taqwa Pogot Surabaya, Kamis (7/6/2018).
Bahrun Abidin yang juga terapis kesehatan itu mengatakan, ratusan orang sudah datang ke rumah untuk menyampaikan keluhan kesehatan. “Mereka yang datang ke rumah mengeluhkan vertigo, gangguan sinusitis, dan batuk menahun. Di antaranya ada enam dokter, dan delapan anaknya dokter. Alhamdulillah, saya sarankan untuk melakukan dua gerakan tadi istinsyaq yang sempurna dan sujud thumakninah,” tuturnya.
Dia menjelaskan, istinsyaq itu menghirup air ke hidung bersamaan dengan kumur-kumur ketika berwudhu. ”Menghirup air ke hidung sampai paling dalam, sampai terasa, baru dikeluarkan. Menghirup namanya istinsyaq, mengeluarkan namanya istimtsar,” tuturnya.
Menurutnya, dengan cara ini, orang yang terkena gangguan sinusitis, batuk menahun, sering pilek, terganggu dan kotor saluran pernapasan bisa sembuh. ”Sebab istinsyaq secara benar itu membersihkan rongga hidung, membersihkan rongga pernapasan, memperbaiki kerja sinusitis, melancarkan pernapasan, memperlancarkan aliran pernapasan ke paru-paru dan dari paru-paru,” ujarnya.
Dia bercerita lagi, ada seorang kepala rumah sakit, dokter, dulu waktu bertamu awal-awal, setiap Jumat dan Sabtu, dia setiap pagi minum 6-7 obat. Setiap pertemuan dia mesti izin ke belakang untuk mengeluarkan ingus hidung karena gangguan sinusitisnya berat. ”Karena sudah akrab tak elokno, Dok, sampeyan iki ngisin-isini, dokter kok lara.”
”Dia menjawab, ini sudah sesuai dengan ketentuan. Saya katakana lagi, sampeyan kok berani minum obat tujuh butir setiap pagi. Kalau mau saya sarankan hentikan obat itu,” kata Bahrun.
“Tidak bisa, Pak,” jawab dokter itu.
“Bisa. Menurut saya, obatnya mudah dan enak,” kata Bahrun. ”Pertama, lakukan istinsyaq dengan benar. Kedua, lakukan sujud dengan thumakninah. Ketiga, minum habbatussaudah, jinten hitam,” ujar Bahrun menyarankan.
“Istinsyaq untuk membersihkan rongga hidung, rongga pernapasan, saluran paru-paru dan memperbaiki saluran sinusitis. Sujud thumakninah berfungsi mengalirkan darah dari saraf yang tidak bisa mengalir kecuali dengan sujud itu. Ketiga, jinten hitam untuk membantu kekebalan tubuh, meningkatkan anti bodi,” dia menejalskan.
Bahrun menerangkan, akhirnya dokter itu mencoba. ”Sampai sekarang dokter itu sudah tidak izin lagi ke belakang, tidak minum obat lagi, dan setiap pagi minum habbatussaudah,” tandasnya.
Kemudian dia bercerita lagi. Ada kasus lagi. Anaknya dokter batuk selama tujuh tahun tidak sembuh. Dibawa ke rumah sakit diagnosanya harus diselang sepuluh kali. Menurut perkiraan dokter sembuh. Tapi sudah diselang sembilan kali belum reda batuknya. Padahal memasukkan selang dari hidung ke paru-paru itu sakit. Badannya tinggal tulang kulit, karena setiap makan muntah-muntah.
“Saya sarankan untuk istinsyaq dan sujud thumakninah. Kalau sujud ditahan dulu agak lama. Alhamdulillah tiga pertemuan sudah sehat. Batuknya tidak kambuh lagi,” tuturnya.
Dia memaparkan, manfaat sujud thumakninah itu di kepala kita itu ada satu saraf yang tidak bisa dialiri darah kecuali dengan sujud. Jadi orang yang tidak pernah sujud, kemungkinan sakit kepala tinggi. Kemungkinan kena vertigo, kemungkinan stres. Karena itu dua gerakan ini lakukan dengan benar.
Di akhir tausiyah, dia menyatakan, Nabi setiap sujud membaca allahumma ya muqallibalqulub tsabbit qalbii alaa diinika. Ya Allah yang membolakbalikkan hati, teguhkanlah hatiku kepada agamamu. ”Inilah yang perlu kita luruskan dalam ibadah, dan harus kita baca dalam setiap sujud kita,” tandasnya. (Habibie)