![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/06/7-lailatul-qodar.jpg?resize=1280%2C960&ssl=1)
PWMU.CO-Selalu ada yang baru di sekolah inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya. Itulah yang terlihat di sekolah inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Limas) setiap harinya. Rabu (6/6/2018) giliran ada pemilihan da’i. Kegiatan pemilihan da’i cilik atau biasa disebut pildacil digelar di halaman sekolah.
Acara yang dimulai pagi hari berlangsung semarak. Seluruh siswa berjumlah sekitar 650 anak berkumpul di halaman sekolah untuk menyaksikan para siswa yang menjadi peserta pildacil tampil dalam perlombaan tersebut. Acara kian meriah karena para pendukung masing-masing peserta pildacil juga membuat yel yel dukungan pada teman-temannya. Sontak, selama acara berlangsung, suara riuh terdengar bersaut-sautan. Saking riuhnya, dewan juri pun sampai menginstrusikan kepada peserta agar tetap konsentrasi dan fokus pada materi yang disampaikan.
Athallah Akbar Brahmanto, salah satu peserta pildacil kelas 5 Buya Hamka, begitu semangat memulai pidato yang disaksikan seluruh siswa dan guru. Atha, panggilan akrabnya, mengatakan di sepuluh hari ketiga di bulan Ramdhan merupakan malam istimewa karena ada satu malam bernama lailatul qodar.
“Temen temen yuk kita sambut malam lailatul qodar, karena malam itu lebih baik dari seribu bulan,” ajak Atha saat berada di mimbar pidato dengan semangat mendapat 1000 bulan sambil tersenyum
Sementara itu, salah satu dewan juri, Ali Wafa mengaku anak-anak mulai mandiri dan percaya diri dalam menyampaikan materi pidatonya. “Saya senang pada mereka, anak-anak mandiri sekali,” kata Ali Wafa saat dijumpai di sela sela istirahat lomba Pildacil
Lebih lanjut, ia mengatakan seluruh siswa siswi diharapkan mampu menyampaikan di depan publik dengan penuh percaya diri dan mampu nemahami materi yang disampaikan, terutama materi yang sudah diterima di ruang kelas.
Tema diberikan panitia pada peserta berkaitan malam lailatul qodar dan bisa dikembangkan sendiri. Dewan juri akan menentukan juara 1, 2, dan 3 sesuai jenjang kelas, di antara unsur penilaiannya; bobot isi pidato, tekhnik penyampaian dan adab berpidato. Ketiga unsur tersebut disampaikan pada saat pembukaan Pildacil oleh dewan juri. (Ali Shodiqin)