PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (M10Si) bekerja sama dengan Syaamil Qur’an, menyelenggarakan pelatihan “Menghafalkan Al Qur’an Tanpa Menghafal”. Pelatihan ini diikuti oleh siswa-siswi, guru, dan karyawan, pada Rabu (6/6) pukul 09.00.
Menghafalkan Al Qur’an Tanpa Menghafal ini dikenal dengan nama metode tikrar. Metodi ini diterbitkan oleh Syaamil Qur’an yang berkantor pusat di Bandung. Metode tikrar adalah bentuk sistematis dari cara menghafal Al Qur’an paling tua dan yang paling banyak diamalkan oleh para huffazh dari dulu hingga sekarang. Metode ini menekankan proses pengulangan sebanyak 40 kali.
“Kunci dalam ikhtiar menghafal Qur’an yaitu sabar dan istiqomah.” ujar pembicara pelatihan Ustadz Mochamad Nur Ichsan di hadapan para peserta.
Menurutnya, anggapan bahwa menghafal Qur’an itu susah adalah mitos belaka. Asal memilik niat kuat, teknik menghafal yang tepat dan pendamping yang bagus, menghafal Qur’an mudah untuk dilakukan. “Untuk Menghafal Quran tidak harus mondok khusus. Semua boleh menghafal kitab suci ini, bukan hanya strata atau kasta tertentu saja,” Ujar Ustadz Ichsan.
Dia mengimbau, hendaknya seorang muslim bersedia menghafal Quran. Karena para hafidh Quran akan memperoleh banyak keuntungan. Penghafal Al Qur’an berkedudukan tinggi di akhirat, senantiasa bersama malaikat, tidak dibakar oleh api neraka, serta menjadi keluarga dan orang terdekat Allah. “Mau menjadi keluarga Allah?” tanya Ustadz Ichsan kepada para peserta pelatihan. “Siap,” jawab para peserta dengan serempak.
Sementara itu, Ustadz Mughir, Kepala SMP M10Si menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk menunjang salah satu program unggulan sekolah, yaitu mencetak siswa-siswi penghafal Al-Qur’an. “Paling tidak bisa bertambah 3 jus hafalannya setelah lulus dari SMP ini. Kami berharap angkatan pertama ini harus bisa membuktikan dan memberi contoh untuk adek angkatannya. Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat,” ujarnya. (Mahyudin)