PWMU.CO-SMP Muhammadiyah 04 Tanggul (SMP Muhata) mengadakan Pondok Ramadhan di Masjid Al Furqon Tanggul, Rabu-Sabtu (6-9/6/2018). Acara dengan tema Ramadhan Berkesan ini diikuti oleh semua siswa kelas 7 dan 8.
Beragam kegiatan di acara itu digelar. Mulai dari tadarus, shalat Dhuha, debat, iktikaf dan menulis bersama wartawan Radar Jember Ruly Efendi. Semua acara ini diminati siswa dengan bersemangat.
Salah satu kegiatan yang menarik minat peserta adalah debat. Topik bahasan mengapa di bulan Ramadhan masih banyak orang Islam tidak berpuasa. Peserta debat dibagi beberapa kelompok. Kemudian masing-masing kelompok menunjuk dua wakilnya sebagai pembicara tampil di acara debat.
”Menurut pendapat saya, mengapa banyak orang Islam tidak berpuasa di bulan Ramadhan, pertama, mereka tidak mengetahui puasa itu hukumnya wajib, lemah iman, dan faktor keluarga,” jelas Sofianan Kurniasari sebagai speaker satu sambil mengutip surat Al Baqarah ayat 183.
”Kalau menurut pendapat saya, mereka tergoda lingkungan. Lingkungan yang kebanyakan tidak berpuasa, mengakibatkan mereka tak tahan menghadapi godaan seperti ajakan makan dari teman, atau ketika ada teman mentraktir, kemudian rasa lapar dan kehausan dan lain – lain,” jelas Aditya Prabowo, pembicara kelas 8B.
Pernyataan ini disanggah oleh kelompok Sofiana.”Di mana-mana yang namanya puasa itu yang merasakan kelaparan, kehausan. Jadi kalau mereka sudah berniat untuk puasa, mereka tidak akan tergoda dan membatalkan puasanya.”
Prabowo masih mempertahankan pendapatnya. ”Kan boleh tergoda sehari kemudian tidak puasa, bisa diganti di lain hari.” Pernyataan Prabowo ini membuat seisi ruangan tertawa.
Beda dengan Jundi Madani Emha siswa kelas 7. ”Kalau menurut saya, mereka tidak berpuasa bisa jadi karena sedang sakit, menstruasi, melahirkan, musafir ,murtad atau bahkan gila,” jelasnya.
Di akhiri acara debat, Wakasek Ismuba Humaiyah SPd memberikan penguatan. ”Anak-anak yang perlu kalian pahami, perintah berpuasa di bulan Ramadhan untuk orang yang beriman. Jadi ada orang Islam enggan berpuasa Ramadhan, sejatinya dia Islam tapi belum beriman,” kata dia menjelaskan.
Menurut dia, alasan belum paham hukum berpuasa adalah wajib ini mustahil. ”Zaman sekarang lho, ilmu itu bisa didapat dari mana saja, bisa dari majelis taklim, buku-buku, televisi, internet. Kecuali kalau tinggal sendirian di hutan seperti Tarzan,” jelas dia yang disambut tawa peserta.
”Orang yang boleh mengqadla puasa sudah jelas kriterianya, seperti haid, nifas, sakit, musafir. Kalau hanya traktiran teman, kemudian mokel dan mengganti puasa di hari lain, itu salah.” (Humaiyah)