PWMU.CO – Motivator pendidikan Prof Daniel Mohammad Rosyid terkesima pada sebuah persembahan dalam Purnawidya Ke-9 SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik di hall lantai 2 Graha Sarana Petrokimia Gresik, Sabtu (9/6/2018).
“Apa yang akan saya sampaikan ini terkait dengan penampilan Rafi yang menyebutkan kata ‘free’ yang berarti freedom atau bebas atau merdeka,” ungkap Prof Daniel.
Menurut pakar Pendidikan ini penampilan yang luar biasa yang membuktikan bahwa di SDMM anak-anak bebas mengutarakan pendapatnya. “Maka hasilnya adalah anak-anak yang senang dan menikmati proses belajar di dalamnya,” tuturnya mengawali materi motivasi.
Sebelumnya, suasana sakral Purnawidya Ke-9 mendadak heboh ketika salah satu purnawidyawan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Rafi Syaifullah maju ke panggung untuk bercerita.
“Kita sekolah di SDMM sudah enam tahun. Kalau saya cerita dari kelas I hingga kelas VI mungkin sudah jadi buku, dan kalau saya jual pasti laku itu ya?” ucapnya setelah memperkenalkan diri yang disambut riuh tawa seluruh hadirin.
Rafi-panggilan akrabnya-menyampaikan dirinya punya seorang guru yang selalu curhat ke siswanya.
“Tapi yang saya tidak suka, kenapa endingnya itu menangis, bukan ketawa. Karena endingnya menangis, teman-teman saya pun juga ikut menangis. Tapi ada yang sambil triak-triak padahal guru saya nangis itu ya biasa. Contoh, hiks …hiks. Nah kalau teman saya, huwaaa … huwaaa. Kalau saya sich, hzzz … hzzz, tidur aja,” ujarnya masih diikuti gelak tawa seluruh undangan.
Rafi melanjutkan ceritanya yang kedua, punya seorang guru yang jika berjalan seperti orang fashion show.
“Atau kalau nggak gitu, kayak orang menari. Dan kalau guru ini sedang marah, suaranya itu luar biasa. Ini contoh yang ngomong biasa, halo!” tiru Rafi.
“Tapi kalau marah, haaalooo..!! Jadi kayak paduan suara kan?” lanjut Rafi sembari menirukan gaya bicara gurunya, tentunya masih mengundang gelak tawa teman-temannya.
Menurut putra dari pasangan Salehoddin dan Endang Rahmawati ini, cerita ketiga yang berkesan adalah guru yang suka film drama korea (drakor).
“Nah, saya curiga, misalkan punya anak mungkin dinamai Park Jim, Park Jihon, atau Leminho. Dan kemungkinan sama-sama suka lagu korea mic drop seperti yo loyo-loyo, cand-cand pop-pop, sama beng beng beng,” candanya bergaya regae dan membuat penonton semakin terbahak-bahak.
Terakhir, Rafi mengungkapkan guru yang selalu dibicarakan teman-teman karena tampak silau.
“Silau men! Legenda mengatakan kalau guru itu masuk di ruangan terang, cahayanya melebihi matahari. Tapi orangnya sangat bijaksana dan sekarang pada saat saya naik ke jenjang kelas VI, beliau menjadi Kepala Sekolah di SDMM,” ungkap Rafi disambut tepuk tangan para hadirin.
Sebelum mengakhiri stand up comedy-nya, Rafi mengingatkan dirinya tidak menjelek-jelekkan ustadz-ustadzahnya.
“Melainkan saya bangga punya ustadz-ustadzah yang pintar, bijaksana, dan mempunyai rasa tanggung jawab. Teman-temanku, kita buktikan bahwa 10 sampai 20 tahun ke depan, kita akan menjadi orang yang sukses dan dapat membahagiakan orangtua kita. Aamiin ya robbal alamin,” pesannya. (ria eka lestari)