PWMU.CO-Takmir Masjid Ruqoyyah Tawang Sumberbendo Pare Kediri terus melestarikan kegiatan Taslim (tausyiyah berdurasi lima menit). Bahkan, kegiatan ini terus dibudayakan di masjid wakaf PCM Pare setiap hari dalam 10 hari terakhir bulan ramadhan. Pihak takmir punya harapan kegiatan ini bisa menggali kader cilik putra para aktivis Muhammadiyah setempat.
Ketua Takmir Masjid Ruqoyyah Tawang, Fauzan Adzima mengatakan harapan dari kegiatan ini selain untuk melatih skill berdakwah, juga agar para remaja masjid mampu menyadap ilmu agama Islam yang difatwakan para muballigh senior. Diharapkan para remaja masjid yang tampil memberi taslim mampu meniru gaya bahasa, teknik pendalaman materi yang bersumber dari al Quran maupun hadits shohih.
“Bahkan diharapkan bisa mempelajari juga ekspresi wajah para muballigh ketika penguasaan mimbar, hal ini perlu diperhatikan agar tidak terkena demam panggung,” kata Fauzan Adzima yang juga seorang kepala urusan perencanaan Pemdes Sumberbendo Pare Kediri ini, Sabtu (9/6/2018).
Kegiatan taslim yang diadakan di masjid tersebut bertemakan bebas. Abel bin Fauzan misalnya, memberikan taslim bertema bahaya khomer wa narkoba, sedang A’ad bin Muhammad Adib bertausyiyah dengan tema bersin agar sesuai sunnah, adapun Hanif bin Khoirul Anam membawakan tema pentingnya takwa sehingga setelah puasa ramadan diharapkan benar-benar menjadi takwa. Dan Baiat Raisul Amin bin Dahlansae membawakan taslim bertema ciri-ciri pengikut Nabi Muhammad SAW.
Para remaja masjid ini menyampaikan tausiyahnya di hadapan tokoh masyarakat dan jamaah yang hadir di masjid tersebut. Di antara tokoh yang ikut hadir seperti ketua PCM Pare, para ketua Majlis PCM Pare, kepala SMP Muhammadiyah 1 pare, Sudiono S.Ag. Meski banyak tokoh yang hadir, tidak membuat para remaja sebagai generasi penerus Muhammadiyah ini minder, bahkan Baiat Raisul Amin dengan lantang dan penuh percaya diri memberikan tausiyahnya. Untuk menguatkan materi tausiyahnya, Baiat Raisul mengutip ayat Quran, termasuk membacakan terjemahan surat al Fath ayat (29).
Dikatakan, sesuai ayat tersebut ditegaskan bahwa Muhammad merupakan Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya tegas terhadap orang-orang kafir tetapi lemah lembut dengan sesama kaum mukmin mereka rukuk dan sujud mencari ridho Allah tanda-tanda mereka tampak dari bekas sujud di wajahnya.
Orang-orang yang bersama Nabi dalam ayat tersebut, lanjut dia, bisa difahami sebagai orang-orang yang selalu mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan. Allah memuji para sahabatnya Yang bersama baginda Nabi, demikian pula para pengikut Nabi Muhammad dipuji oleh Allah. Karena mereka bersikap lemah lembut terhadap sesama kaum mukminin. “Inilah ciri-ciri pengikut Nabi Muhammad yang bersikap keras terhadap kekafiran tetapi lemah lembut dengan sesama kaum mukmin. Mukmin sejati tidak gampang marah tetapi murah senyum di hadapan sesama muslim saudara seimannya,” jelsasnya.
Sementara itu, Hanif bin Khoirul Anam membacaksn terjemahan surat Ibrahim ayat (23) :”Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh akan dimasukkan dalam surga surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya dengan seizin Robbnya. Ucapan penghormatan mereka di dalam surga itu adalah salam”.
Dari surat Ibrahim tersebut, kata dia, bisa ditafsirkan, jika di dunia selalu menebar salam, maka akan otomatis telah mendownload suasana surga sebelum riel surga yang dijanjikan Allah untuk orang yang berpuasa. (dahlansae Pare Kediri)