PWMU.CO-Posko mudik Lazismu-MDMC Pacitan di Kecamatan Donorojo dan Tegalombo menarik minat siswa-siswi yang bergabung di berbagai berbagai Satuan Karya (Saka). Mereka ikut berjaga bergiliran mulai Selasa (12/6/2018).
Bergabungnya aktivis Saka ini tentu sangat membantu kelancaran aktivitas pos mudik ini. Sehingga bisa dilakukan giliran jaga selama 24 jam di lokasi. Ada dua posko mudik tahun ini. Di kecamatan Tegalombo untuk arus pemudik arah dari Surabaya dan kecamatan Donorojo dari arah Jakarta dan Jawa Tengah.
Edy Ahyar Fauzan, koordinator posko mudik Donorojo menjelaskan, para siswa Saka ini berasal dari berbagai SMA/SMK di Kecamatan Donorojo. “Adik-adik ini secara sukarela ikut bergiliran berjaga di sini mulai kemarin sampai malam Lebaran, ” kata Edy saat ditemui di posko perbatasan Pacitan-Wonogiri ini.
Mereka berasal dari Saka Bhayangkara, Wira Kartika dan Bhakti Husada serta dari aktivis Pramuka di Gudep SMKN 1 dan SMK PGRI Donorojo. “Sebagian anak-anak ini asli Donorojo, tapi sekolah di Wonogiri,” kata Imron, personal MDMC di posko.
Para pemudik merasa terbantu dengan adanya posko ini. Mereka bisa melepas penat sambil mengisi baterai handpone. “Kami sangat terbantu dengan adanya posko ini,” kata salah satu pemudik dari Jakarta yang singgah.
Meskipun Pacitan bukan jalur mudik utama yang ramai seperti di pantura, namun Lazismu-MDMC mendirikan pos pantau dan informasi mudik di sini untuk arus mudik Pacitan-Wonogiri-Solo-Yogyakarta dan Jakarta. “Ini bagian dari upaya kami mengenalkan Lazismu ke masyarakat,” kata Nur Rolin, sekretaris Lazismu Pacitan.
Sebagai garda depan dalam aksi sosial Muhammadiyah, MDMC harus aktif dalam berbagai agenda, termasuk pemudik yang rawan kelelahan. “Kami memberikan sekadar bantuan, agar pemudik merasa aman dalam perjalanannya,” kata Agus Hadi Prabowo, ketua MDMC Pacitan.
Menurut dia, menjelang sampai tujuan, sering menyebabkan pemudik lengah dan berakibat kecelakaan. “Mereka merasa sudah sampai tujuan, sehingga kehilangan kewaspadaan,” kata Nur Rodli, personal Pemuda Muhammadiyah yang berada di posko. (Isa)
PWMU.CO-Posko mudik Lazismu-MDMC Pacitan di Kecamatan Donorojo dan Tegalombo menarik minat siswa-siswi yang bergabung di berbagai berbagai Satuan Karya (Saka). Mereka ikut berjaga bergiliran mulai Selasa (12/6/2018).
Bergabungnya aktivis Saka ini tentu sangat membantu kelancaran aktivitas pos mudik ini. Sehingga bisa dilakukan giliran jaga selama 24 jam di lokasi. Ada dua posko mudik tahun ini. Di kecamatan Tegalombo untuk arus pemudik arah dari Surabaya dan kecamatan Donorojo dari arah Jakarta dan Jawa Tengah.
Edy Ahyar Fauzan, koordinator posko mudik Donorojo menjelaskan, para siswa Saka ini berasal dari berbagai SMA/SMK di Kecamatan Donorojo. “Adik-adik ini secara sukarela ikut bergiliran berjaga di sini mulai kemarin sampai malam Lebaran, ” kata Edy saat ditemui di posko perbatasan Pacitan-Wonogiri ini.
Mereka berasal dari Saka Bhayangkara, Wira Kartika dan Bhakti Husada serta dari aktivis Pramuka di Gudep SMKN 1 dan SMK PGRI Donorojo. “Sebagian anak-anak ini asli Donorojo, tapi sekolah di Wonogiri,” kata Imron, personal MDMC di posko.
Para pemudik merasa terbantu dengan adanya posko ini. Mereka bisa melepas penat sambil mengisi baterai handpone. “Kami sangat terbantu dengan adanya posko ini,” kata salah satu pemudik dari Jakarta yang singgah.
Meskipun Pacitan bukan jalur mudik utama yang ramai seperti di pantura, namun Lazismu-MDMC mendirikan pos pantau dan informasi mudik di sini untuk arus mudik Pacitan-Wonogiri-Solo-Yogyakarta dan Jakarta. “Ini bagian dari upaya kami mengenalkan Lazismu ke masyarakat,” kata Nur Rolin, sekretaris Lazismu Pacitan.
Sebagai garda depan dalam aksi sosial Muhammadiyah, MDMC harus aktif dalam berbagai agenda, termasuk pemudik yang rawan kelelahan. “Kami memberikan sekadar bantuan, agar pemudik merasa aman dalam perjalanannya,” kata Agus Hadi Prabowo, ketua MDMC Pacitan.
Menurut dia, menjelang sampai tujuan, sering menyebabkan pemudik lengah dan berakibat kecelakaan. “Mereka merasa sudah sampai tujuan, sehingga kehilangan kewaspadaan,” kata Nur Rodli, personal Pemuda Muhammadiyah yang berada di posko. (Isa)