PWMU.CO – Dalam situasi negara yang tak jelas arahnya, dibutuhkan pemimpin yang punya kapasitas untuk membawa rakyat keluar dari krisis. Jika tidak, rakyat bakal terjerumus dalam kesengsaraan.
Demikian khotbah Idul Fitri Nugraha Hadi Kusuma di hadapan ribuan jamaah di lapangan Perguruan Muhammadiyah Godog Laren Lamongan, Jumat (15/6/18).
“Kepemimpinan yang tidak kredibel dan tergantung desain pemilik modal besar akan melahirkan kesengsaraan bagi yang dipimpinnya,” ujar Nugraha.
“Karena hak dan hajat hidup rakyat dimonopoli dan diserahkan pada mereka yang rakus yang hanya berorientasi pada keuntungan kelompok tertentu saja” ujar Wakil Ketua LPCR PWM Jawa Timur ini.
Dia memberi contoh penguasaan distribusi pupuk, monopoli tata niaga hasil pertanian, dan pola perdagangan yang hanya menguntungkan salah satu pihak.
Kemudian diceritakan kisah Usman bin Affan yang difitnah akan mengambil keuntungan ketika Madinah mengalami krisis.
Ketika menjelang perang Khandak, kafir Quraisy mengepung kota Madinah. Timbulah tuduhan terhadap Usman, sebab kafilah dagang menantu Rasulullah itu telah datang membawa bahan makanan dan pakaian dari negeri Syam. Jika barang-barang itu dijual bakal laris dan untung besar sebab Madinah sedang krisis pangan akibat pengepungan itu.
“Menghadapi gelombang fitnah itu, Rasulullah tidak larut dalam opini yang dibentuk secara masif itu, tetapi klarifikasi langsung kepada Usman tentang informasi itu,” jelas Nugraha
” Apa jawaban Usman? Benar ya Rasulullah, aku memang akan mengambil untung besar dalam krisis ini. Tetapi keuntungan itu saya dapat dengan perniagaanku dengan Allah. Karena semua yang aku beli ini untuk rakyat Madinah yang membutuhkan,” kata Nugraha menirukan dialog Usman.
Dari paparan tersebut Nugraha menyimpulkan, gambaran figur pimpinan seperti Usman sangat dirindukan oleh masyarakat di masa krisis dan penuh fitnah seperti saat ini. (Uzlifah)