PWMU.CO-Rangkaian safari dakwah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah (PCIM PCIA) Malaysia di Gresik-Lamongan (Gresla) telah selesai. Sebelum pulang Ketua PCIM dan PCIA Sonny Zulhuda dan Nita Nasyitah beserta keluarga mengadakan pertemuan terakhir di Pondok Pesantren Al Munawwaroh Brondong Paciran Lamongan, Kamis (28/6/2018).
Seluruh anggota Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan PRIA se-Malaysia yang sedang mudik ke desanya tumplek blek menemani malam terakhir Sonny dan Nita hingga pukul 00.00 malam. Mereka mengobrol berbagai masalah termasuk kesan selama safari dakwah di pesisir utara Jawa ini.
Sambil berbincang mereka menikmati aneka sajian seperti legen, rujak, ikan bakar berbagai jenis. Seluruh perwakilan PRIM se-Malaysia diberi kesempatan tampil untuk menyampaikan kesan selama safari dakwah ini berlangsung.
Sebagai tuan rumah, pemangku Ponpes Al Munawwaroh Ustadz Hasan Al Bana Lc menyampaikan terima kasih kepada Sonny sekeluarga dan kawan-kawan dari Gresik dan Lamongan karena berkenan mampir di pondoknya. ”Jangan pernah bosan untuk menjadi orang baik dan melakukan kebaikan yang mana kebaikan tersebut kelak akan kita petik,” tuturnya.
Mundirin mewakili PRIM Kepong menyampaikan, awalnya Pak Sonny ini didatangkan ke Gresik untuk mengisi acara reuni TK ABA 16 Wotan. Namun berita itu meluas sampai ke teman-teman Lamongan yang ingin didatangi juga. Akhirnya berkoordinasi menyusun jadwal kegiatan Sonny ke Gresik dan Lamongan.
Dia mewakili kawan-kawan panitia dari Wotan menyampaikan terimakasih kepada Pak Sonny beserta keluarga karena sudah berkenan hadir dan menginap di desa. ”Terima kasih juga kepada kawan-kawan Lamongan yang ikut menyukseskan acara kita yang megilan ini,” tambahnya
Muhammad Ahsan, perwakilan Bulubrangsi mengatakan, dari safari dakwah ini ada hikmah. Pertama, kesabaran. ”Karena kita ini perkumpulan orang banyak beda pendapat, molor itu sudah biasa,” ujarnya. Kedua, keikhlasan. Tanpa keikhlasan, tambah dia, safari dakwah ini tidak akan terlaksana.
H Taufiq, kepala Desa Sumuran menyampaikan selamat dan sukses kepada kawan-kawan Wotan, Solokuro, Payaman, karena di hari tenang Pilgub menyelenggarakan keramaian dan berjalan sukses.
Perwakilan dari Godok dan Solokuro, Hazim Selo, mengucapkan selamat datang di Lamongan kepada Sonny Zulhuda sekeluarga. ”Selamat menikmati kembali soto Lamongan bumbu Wotan. Pak Sonny sudah mendengar Lamongan sejak tiga tahun yang lalu tapi baru sekarang bisa menginjakkan kaki di bumi ini,” katanya.
Muhammad Lazim perwakilan dari Payaman, menyampaikan terima kasih kepada keluarga Wotan, Solokuro, Bulubrangsi, Sumuran, dan Godog. Meskipun safari dakwah berakhir mari tetap menjaga persaudaraan.
Giliran Sonny Zulhuda menyampaikan suka duka selama di Gresik dan Lamongan. Pertama, dengan berat hati terpaksa menolak satu jadwal lagi yaitu mengunjungi Desa Takerharjo (Takeran) karena sudah tidak ada lagi waktu luang. ”Banyak jadwal saya yang mendadak di Lamongan ini,” ujarnya.
Kedua, ujar Sonny, dia merasa kehilangan para penggerak Muhammadiyah di Malaysia seperti Pak Ali Fauzi Sumuran, Pak Sumitro Solokuro, dan Pak Aqil Wotan. Karena terkendala dokumen sehingga mereka ini tidak bisa ikut pulang.
”Ketiga, waktu di Wotan saya merasa tinggal di keluarga sendiri karena saya bermalam di sana jadi saya merasa menjadi bagian dari keluarga Wotan. Saya juga minta maaf karena ada satu jadwal yang saya tinggalkan yaitu acara puncak temu kangen,” katanya.
Terakhir dia mengajak semua anggota PRIM dan PRIA se-Malaysia untuk terus menjaga tali silaturahmi. ”Ini adalah tahun terakhir kepemimpinan saya semoga pemimpin yang akan datang juga bisa hadir di Gresik dan Lamongan,” tandasnya. (Raden Syahid)