PWMU.CO-Kegembiraan dan kebahagiaan terlihat sekali pada wajah anak-anak TK ABA 75 dan MI Muhammadiyah 10 Pesanggrahan, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Sabtu (30/06/2018). Maklum, malam itu merupakan acara lepas pisah anak-anak kelas enam, sekaligus pembagian raport dan piala bagi siswa TK ABA 75 dan MIM 10 berprestasi
Dalam Acara pelepasan itu ditampilkan beberapa hiburan dan kreasi mulai tari manuk dadali, tapak suci, hingga lagu shalawat yang diperankan oleh siswa-siswi MIM 10 Pesanggrahan. Berbagai pertunjukan hiburan dan kreasi anak-anak tersebut membuat para undangan wali murid yang hadir ikut terhibur
Kepala MIM 10 Pesanggrahan, Fathul Mubin Spd.I mengatakan acara lepas pisah dilaksanakan sangat sederhana, hanya dalam ruangan kelas. Namun begitu lanjut Mubin — panggilan akrabnya, kesederhanaan tidak mengurangi suasana khidmat sama sekali terhadap acara ini. Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan mohon maaf dan sekaligus berterima kasih pada walimurid yang telah memberikan kepercayaanya untuk mendidik anak-anak mereka.
“Dan alhamdulillah dari 9 anak yang ikut ujian dinyatakan lulus seratus persen, dan selanjutnya diserahkan kembali ke bapak/ibu lagi,” ucap Mubin.
Mubin berpesan kepada anak-anak yang lulus untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan setinggi-tingginya, sampai jadi dokter, insinyur, guru, pengusaha, dan setelah berhasil dan sukses tetap kembali pada Muhammadiyah.
Sementara itu, Aunur Rochman, MA yang hadir di acara itu juga berpesan kepada walimurid yang hadir agar setelah bulan Ramadhan tetap menjaga kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan di waktu bulan Ramadhan. Menurut Aunur, ada tiga hal kesalehan yang harus tetap dijaga setelah keluar dari bulan Ramadhan.
Pertama, lanjut dia, Kesalehan hablumminnallah (hubungan dengan Allah ), yaitu tetap menjaga kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah dilakukan di antaranya shalat berjamaah di masjid, shalat tahajud, membaca al Qur’an, puasa, dan shadaqoh. Kedua, kata dia, menjaga kesalehan hubungan sosial hablumminannas (hubungan dengan manusia ), menjalin hubungan silaturahmim.
“Dan ketiga, keshalehan intelektual, yaitu kemampuan yang dimiliki manusia dikembangkan sesuai profesinya, seperti kalau menjadi pedagang, jadilah pedagang yang jujur,” ucap dia.
Dikatakan, tiga kesalehan inilah yang akan menyelamatkan manusia, baik di dunia maypun di akhirat. Dengan kesalehan ini, manusia bisa tetap menjaga baik hubungan dengan Allah secara istiqomah sekaligus menjaga hubungan dengan manusia, yang tidak boleh diabaikan sebagai seorang hamba Allah. Sementara, kesalehan intelektualitas akan bisa mengarahkan dan menjaga tingkah laku, sehingga bisa tahu mana yang baik dan mana yang buruk, tahu mana yang beri kemaslahatan dan kemadhorotan. “Itulah fungsi akal atau intelektualitas. Jadi, pintar itu mutlak tapi bukan memintari,” ucap dia.
Di akhir tausyiahnya, Aunur berpesan kalau ingin hidup berkah, harus mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah. “Antara suami dan istri harus baik, anak-anak yang shaleh dan shalikhah,” pungkasnya (Slamet Hariadi)