PWMU.CO-Di hari akhir masa jabatannya sebagai Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) 2014-2018, Edy Susanto MPd, menyerahkan penghargaan berupa sebatang emas 10 gr kepada tiga guru Mudipat. Sulaiman Al Rasyid MPdI, Muhammad Idris SPdI, dan Erni Muharomah SPd. Ketiganya telah mengabdi di Mudipat selama 25 tahun atau lebih.
“SD Muhammadiyah 4 besar karena kebersamaan kita. Usahakan silaturahim ini tidak putus. Saling menguatkan dengan meningkatkan kebersamaan,” ucap Edy, sapaan akrab Edy Susanto, dalam sambutan p Silaturahim Syawal 1439 H di Auditorium TMB, Sabtu (30/6/2018).
Pria asli Nganjuk ini lantas berterima kasih atas dukungan dan kerja sama selama ini. Tak lupa ia juga memohon maaf atas kesalahan dan kehilafan selama memimpin Mudipat.
“Kalau ada kesalahan selama saya memimpin itu murni kesalahan saya pribadi. Tapi kalau ada kebaikan untuk sekolah ini, itu adalah pertolongan dari Allah swt,” tandasnya.
Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahaga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya ini tidak hanya mumpuni dalam konsepsi manajerial sekolah. Namun juga piawai dalam aplikasinya. Dengan spirit loyal dan profesional dalam bekerja, Edy telah memberi kontribusi penting bagi kemajuan SD Mudipat. Bahkan jauh sebelum menjabat sebagai kepala sekolah. Dia rela bekerja lebih meski masih menjadi guru biasa.
“Karena prinsip saya, kalau kita bekerja luar biasa pasti mendapatkan hasil yang luar biasa. Sebaliknya yang bekerja biasa saja hasilnya pun biasa saja,” kata suami Siti Rahmah ini.
Dengan begitu Edy yang berusia 50 tahun pada 11 Agustus mendatang sejak bergabung di SD Mudipat pada 2001 sudah menyumbang banyak prestasi bagi sekolah dan dirinya sendiri. Sehingga LIPi menobatkannya sebagai penggerak budi pekerti (2003).
Tak hanya itu, semangat berprestasi Edy terus menggelora saat dirinya dilantik menjadi kepala sekolah pada 2 Juli 2014. Ayah dua anak ini langsung tancap gas bekerja keras untuk mengantarkan anak didiknya ke gerbang masa depan gemilang. Gaya memimpinnya untuk membesarkan sekolah tak ada yang menyamai. Integritas, akuntabel, prestatif, selalu bersemangat meraih mimpi, dan menjadi inspirator juara.
Pertama dalam sejarah perjalanan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Edy memecahkan telur menjadi kepala sekolah berprestasi tingkat SD/MI Swasta Kota Surabaya tahun 2017 pada lomba yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Kemudian menjadi kepala sekolah peraih juara 1 Lomba Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) tingkat nasional yang dihelat Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Lampung (2017).
Alumni magister Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya ini sejak duduk di pucuk pimpinan pada 2014 sudah membawa sekolah ke puncak. Dalam kemudinya secara kelembagaan, SD Mudipat dinobatkan sebagai the Best Creative and Innovative Elementary School oleh Sembilan Bersama Media Jakarta (2014).
Kemudian menerima Wipo Awards Schoolchildrens Trophy dari Kementerian Hukum dan HAM RI karena SD Mudipat dinilai paling berprestasi di bidang robot tingkat internasional (2015). Di tahun yang sama SD Mudipat meraih juara 3 Lomba Budaya Mutu SD swasta tigkat provinsi. Menutup tahun 2015, SD Mudipat dinobatkan sebagai the best inspiring elementary school oleh Sembilan Bersama Media Jakarta.
Tahun berikutnya, 2016, SD Mudipat meraih Juara 2 Lomba Budaya Mutu SD swasta tingkat nasional dengan kategori Whole School dihelat Kemendikbud di Balikpapan. Kemudian tahun 2017, Edy yang juga fungsionaris LSBO Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini diberi penghargaan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kepala sekolah berprestasi Surabaya. Lalu di awal 2018, Mudipat meraih juara 1 lomba perpustakaan tingkat SD/MI swasta Kota Surabaya.
Di level persyarikatan, SD Mudipat selama dinakhodai Edy kokoh sebagai peraih Juara Umum ME Awards dan dinobatkan sebagai The Out Standing School sejak 2014-2017. (mulyanto)