Duhwi Idartiningsih saat menjelaskan pengajaran Matematika dasar kepada guru SDM Gadung.
PWMU.CO-Menjelang dimulainya tahun pelajaran baru 2018-2019, SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya meng-up date kapasitas mengajar guru-gurunya. Khususnya guru mata pelajaran (Mapel) Matematika dasar.
SD Muhammadiyah yang berlokasi di Jalan Gadung III No 7 Surabaya ini mengadakan pelatihan pembelajaran Matematika dasar khusus untuk guru. Acara tersebut dihelat pada tanggal 7, 9, 10 Juli 2018.
Sebanyak 40 guru mengikuti pelatihan ini. Mereka terdiri atas guru-guru SDM 6 Gadung, plus guru-guru SDM 24 Ketintang dan SDM 7 Jagir, Surabaya.
Kepala SDM 6 Gadung Munahar mengatakan, mata pelajaran Matematika acap kali dianggap momok dalam dunia pendidikan. Padahal, pelajaran Matematika adalah ilmu dasar yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa.
“Salah satu problem yang membuat pelajaran Matematika dianggap momok karena guru kesulitan menghadirkan model pembelajaran Matematika yang menarik buat siswanya. Dampaknya, pelajaran Matematika terasa sulit, menakutkan dan tidak menarik bagi siswa didik di sekolah,” katanya ketika dihubungi Senin (9/7/2018).
Atas dasar itulah SDM 6 Gadung bekerja sama dengan Kualitas Pendidikan Indonesia (KPI) mengadakan pelatihan pembelajaran Matematika dasar khusus buat guru ini.
“Kami berharap dari pelatihan ini guru-guru bisa menemukan metode yang pas buat pembelajaran matematika, terutama yang menarik dan mampu meningkatkan semangat belajar peserta didik. Baik itu berupa contoh kongkrit maupun berupa abstrak,” tuturnya.
Munahar menambahkan, pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan Duhwi Idartiningsih MPd sebagai pembimbingnya. Instruktur dari KPI ini dengan gamblang memaparkan beberap tips mudah dalam pembelajaran Matematika. Seperti mengerjakan perkalian, pembagian dan konsep bilangan.
Selain itu, Duhwi juga memaparkan tips pembelajaran tentang operasi bilangan, bangun datar, satuan ukur matematika, bangun ruang serta pengolahan data. “Semoga ini mampu meningkatkan kualitas guru-guru sekolah Muhammadiyah,” pungkas Munahar. (Aan)
