PWMU.CO – Selama berada di Banyuwangi, Ahad (15/7), Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur DR M. Saad Ibrahim menghadiri beberapa kegiatan. Salah satunya adalah melihat pembangunan SD Muhammadiyah 6 Genteng, yang berlokasi di Genteng Kulon, Banyuwangi.
Didaulat untuk meletakkan pengecoran lantai dasar SD Muhammadiyah 6 Genteng, seloroh pun dilontarkan Saad Ibrahim. “Ini bukan peletakan batu pertama namanya,” katanya spontan. Maklum saja, saat memasuki areal pembangunan, ternyata telah banyak besi besi beton yang sudah terpancang.
Secara simbolik, Saad pun melakukan pengecoran lantai dasar SD Muhammadiyah yang berusia 88 tahun ini. “Pembangunan ini sebenarnya menjawab seruan surat Al ‘Alaq ayat-ayat awal,” kata dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini dalam sambutannya.
QS al-‘Alaq yang memerintahkan umat Islam untuk melakukan iqra’, jelas Saad, membutuhkan berbagai piranti amalan. “Dalam perintah untuk berilmu, selain harus ada pengajar, ada yang belajar, ada bahan ajarnya, tapi juga harus ada tempat belajarnya,” terangnya tentang makna bangunan sekolah
Kepada warga Muhammadiyah yang hadir, Saad pun menyatakan bahwa terkadang memang kita merasakan lelah dalam membangun sebuah amal usaha. “Namun, lelah kita dalam berjuang terasa tidak berarti apa-apa ketika kita disuguhkan pembangunan demi pembangunan yang dilakukan Muhammadiyah sebagai bagian dari komitmen dan kontribusi Muhammadiyah untuk bangsa Indonesia.”
Dr. Saad Ibrahim mengatas namakan Pimpinan Wilayah Jawa Timur memberikan apresiasi kepada warga Muhammadiyah yang telah berbuat. “Karena itulah yang membuat kita bahagia,” terangnya.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng Ainur Rofiq menceritakan bahwa SD Muhammadiyah 6 adalah SD Muhammadiyah tertua di Genteng, berdiri sejak tahun 1935. Sekolah ini mengalami tiga kali perpindahan yang pertama di Jalan Gambiran, kemudian menempat di jalan Dewata dan ini yang ketiga membangun di kampung Rambutan, Genteng Kulon, tambahnya.
“Pembangunan ini membutuhkan anggaran 20,7 milyar,” urai Ainur Rofiq. Dan menurutnya, SD Muhammadiyah ini boleh jadi satu-satunya SD Muhammadiyah yang proses pembangunannya berkonsultasi dengan Majelis Dikdasmen Jawa Timur.
Rofiq juga mengatakan bahwa rencana pembangunan telah dipersiapkan dengan sematang-matangnya dan mendatangkan konsultan dari ITS Surabaya, Dr. Taufik agar pembangunan berjalan dengan baik.
Selamat! (mufti)