PWMU.CO-Orang yang benar hidupnya pasti tenang. Sedangkan orang yang bersalah hidupnya pasti resah-gelisah.
Demikian disampaikan Muhammad Sholihin Fanani SAg MPSDM, guru senior Al Islam dan Kemuhammadiyahan pada pengajian tafsir Alquran di Masjid KH Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (SD Mudipat), Jumat (20/7/2018). Pengajian mengupas Al A’raf: 172-174.
Mantan kepala SD Mudipat itu menegaskan, agar seseorang selalu berusaha istiqomah berada dalam kebenaran. ”Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali kepada kebenaran,” kata Sholihin membaca Al A’raf ayat 147.
Lalu dia menjelaskan hakekat kebenaran. ”Sifat kebenaran itu adalah menenangkan hati, kalau gelisah berarti kita sedang tidak benar. Ada yang salah dalam perbuatan kita,” terang ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur itu di hadapan puluhan guru dan karyawan SD Mudipat.
Sholihin lantas mengutip Al-Fajr 89: 27-30. Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah irji’i ila rabbiki radhiyatan mardhiyah fadkhulii fii ibadii wadkhulii jannatii. Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai, masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu.
“Sederhananya. Siapa orang yang benar sehingga menjadi tenang itu? Ialah orang yang mengembalikan masalah kehidupan ini hanya kepada Allah. Kesulitan kembali kepada Allah. Kembalikan segala sesuatu kepada Allah swt. Maka hidup ini menjadi tenang,” jelas dosen PGMI Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Di akhir ceramahnya, calon doktor PSDM Unair itu mengajak seisi masjid untuk selalu meminta petunjuk kepada Allah menuju kepada kebenaran. Tujuannya agar hidup berkah dan terhindar dari resah dan kegelisahan.
”Berdoalah bermunajat kepada Allah swt. Semoga kita semua selalu berada di jalan kebenaran. Ihdinassirotol mustaqim,” tandas ayah tiga anak itu. (Mulyanto)