PWMU.CO – Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi dibuka, Rabu (1/8/2018). Pembukaan Muktamar secara simbolis dilakukan dengan pemukulan gong oleh oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah DR Haedar Nashir.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanir rahim. Muktamar ke-18 IMM dibuka,” kata Haedar membuka acara Musyawarah tertinggi IMM. Acara pembukaan dihadiri oleh ribuan kader IMM se-Indonesia. Mereka tampak memadati Dome UMM, tempat berlangsungnya acara pembukaan.
Haedar dalam sambutannya mengatakan, Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi yang posisinya sangat strategis untuk menetukan arah dari gerakan IMM ke depannya. Karena itu, pesan Haedar, Muktamar IMM harus bisa menghasilkan berbagai keputusan penting dan terbaik untuk masa depan IMM, Persyarikatan Muhammadiyah dan bangsa Indonesia.
“Jadikan Muktamar ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan, persaudaraan dan adu gagasan yang menyejukan, mendamaikan serta membirikan kemanfaatan. Muktamar juga harus menghadirkan pencerahan bagi kader, umat dan bangsa Indonesia,” pesannya.
Lebih lanjut Haedar mengibaratkan, musyawarah dengan makna mengambil madu di sarang lebah. Jika tidak pandai dan terampil dalam mengambilnya, maka bukan madu yang didapat. Tapi justru yang akan didapat adalah sengatan lebah.
“Prinsip mengambil madu ini perlu dicermati. Karena itu dalam bermusyawarah perlu keseksamaan, kecerdasan dan keterampilan sehingga tidak akan ada kata deadlock. Apalagi memunculkan kepemimpinan tandingan,” tandasnya.(aan)