PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) diharapkan terus bergerak mengawal keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy menyampaikan hal itu saat pembukaan acara Muktamar XVIII IMM di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (1/8).
Prof Muhadjir mengatakan, IMM di bawah payung dan sayap Muhammadiyah harus berkomitmen kuat untuk terus menjaga keberadaan NKRI dan Pancasila. Sebab dalam sejarah kelahirannya pada 14 Maret 1964 silam, IMM hadir di tengah pergolakan politik dan benturan ideologi, yakni adanya upaya untuk merubah idoelogi Pancasila dengan ideologi lain.
“Waktu itu IMM hadir dalam rangka menyusun kekuatan dan merespon tantangan kebangsaan, yakni adanya benturan ideologi dan pergolakan politik yang mengancam keutuhan, kesatuan dan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Prof Muhadjir juga memuji tema yang diangkat dalam Muktamar XVIII IMM di Malang, Jawa Timur ini. Yakni, Meneguhkan Pancasila sebagai Sukma Bangsa untuk Indonesia Sejaterah. “Tema ini sangatlah bagus, puitis dan cerdas,” urainya.
Ia menegaskan, setiap orang boleh menafsirkan tentang ideologi Pancasila yang dianggap sebagai sebuah pilihan yang terbaik. Begitu pula dengan Muhammadiyah yang pada Muktamar di Makassar (2015) dengan tegas menyatakan bahwa negara Indonesia sebagai darul ‘ahdi wasy syahadah atau negara kesaksian. Selain itu, Pancasila sebagai dasar negara.
“Tentu saja kita juga akan bersaksi bahwa tidak ada negara lain kecuali NKRI. Itulah hakikat dari darul ahdi wa syahadah,” tegasnya.
Mantan Rektor UMM ini tak lupa menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Presiden Ir Joko Widodo karena tidak bisa menghadiri pembukaan Muktamar IMM di Malang karena ada tugas kenegaraan yang tak bisa ditunda. (aan)