PWMU.CO-Pemikiran dan gerakan komponen muda bangsa yang berbasis mahasiswa termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus terus dirawat dan diteguhkan dalam aksi nyata sesuai bidang dan profesi yang dibidangi setiap kader IMM. Kompetensi masing-masing kader merupakan potensi luar biasa yang juga harus dikembangkan, baik saat masih aktif sebagai kader IMM, ataupun setelah menjadi alumni tergabung dalam Forum Keluarga Alumni (FOKAL) IMM.
Hal tersebut dtegaskan Ketua FOKAL IMM Jawa Timur Suli Da’im SPd MM di Muktamar IMM XVIII di Dome UMM, Rabu (1/8/2018) siang. Menurut Cak Suli — panggilan akrabnya — yang juga Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, IMM memiliki potensi besar sebagai pelopor agent perubahan (agent of change) karena sudah teruji dan berpengalaman dari tahun berdirinya organisasi IMM pada 1962.
“Saya sebagai senior IMM insyaaAllah sangat paham dengan potensi dan peluang yang ada, baik yang berkaitan dengan pemikiran dan gerakan yang bercirikan IMM,” tegas Ketua LHKP PWM Jatim.
Tri kompetensi dasar yang dimiliki IMM, lanjut politisi PAN ini, sudah sangat ampuh untuk dijadikan pedoman setiap arah pemikiran dan gerakannya, yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. “IMM kan punya tri kompetensi dasar yang menjadi pedoman dalam setiap arah dan gerakannya. Jadi, kalau adik-adik IMM ber-Muktamar, saya yakin 100% pasti menghasilkan ide-ide brilian dan berkemajuan,” jelasnya.
Lebih jauh Suli mendorong agar peran IMM bisa masuk ke semua lini kehidupan bermasyarakat, keumatan, dan bernegara. “IMM dan FOKAL IMM harus melakukan eksistensi, baik di bidang politik, hukum, sosial, budaya, ekonomi pendidikan, kesehatan, teknologi, dan sebagainya, guna menjadikan akses peran terhadap umat dan bangsa lebih riil dan menyeluruh,” paparnya sambil mengajak kader IMM dan FOKAL IMM.
Dengan demikian, lanjut dia, pemikiran dan gerakan IMM benar-benar bisa dirasakan oleh umat, masyarakat, dan bangsa. (Izzudin)