PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Ir Dodik Priyamba S Akt menyampaikan pentingnya menerapkan experiential marketing di lingkungan sekolah.
“Mari kita terapkan teori experiential marketing atau pola komunikasi dengan siswa dan orangtua siswa, yang memberikan pengalaman dalam interaksi sekolah dengan mereka,” ujarnya.
Dodik, sapaannya, menyampaikan hal itu dalam acara Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Wringinanom periode 2018-2022 di Aula SDM Wringinanom, Gresik, Sabtu (4/8/18).
Experiential marketing sebenarnya adalah konsep yang digunakan dalam dunia bisnis (pemasaran) untuk mengemas produk agar mampu menawarkan pengalaman emosi hingga menyentuh hati dan perasaan konsumen.
Dalam konteks dunia pendidikan, alumni Teknik Sipil ITS itu ingin agar sekolah Muhammadiyah mengadopsinya. Menurut Dodik, ada lima unsur experiential marketing yang bisa diterapkan oleh sekolah dan guru.
“Pertama, mengelola sense atau panca indera mereka agar nyaman terhadap kita. Dalam hal penglihatan, bagaimana mereka melihat sekolah kita, melihat kelas kita, bahkan melihat seragam kita dengan nyaman,” ungkapnya.
Berikutnya, sambungnya, mengelola pendengaran mereka. “Bagaimana kita menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban dan intonasi yang enak didengar,” jelas ayah dua anak tersebut.
Kedua, feel, yakni menjadikan perasaan siswa dan orang tua siswa selalu nyaman dan diorangkan. “Merasa di rumah sendiri,” ucapnya.
“Ketiga think. Semua yang ada di sekolah rasional. Misalnya program tahfidhul quran. Maka ada tahapan-tahapan yang logis. Jadwal pelajaran tertata dengan baik,” terangnya.
Keempat act, yakni membiarkan orangtua dan siswa untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan sekolah. “Adakan kegiatan seperti open school, di mana mereka melihat dan terlibat secara langsung aktivitas dan hasil karya siswa,” kata Dodik.
Kelima relate, dengan membiarkan siswa dan orangtua saling berkomunikasi tentang sekolah. “Caranya, kita fasilitasi dengan mengundang masyarakat di ke sekolah dengan terlebih dulu kita siapkan polanya,” jelas dia.
Experiential marketing ini, kata Dodik, merupakan salah satu diferensiasi yang kuat untuk memberikan kenyamanan dan nilai tambah terhadap wali murid. “Juga untuk membedakan keunggulan sekolah kita dibandingkan sekolah lainnya”, tuturnya. (MFA)