PWMU.CO – Setelah sempat dirawat di Pavilyun RSSA Kota Malang, Hj Solikhah Mahmud akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Berpulang ke rahmahtullah, sore kemarin (12/5). Bu Sol begitu almarhumah dulu dipanggil, meninggal di usianya yang ke-83 tahun. Almarhumah, akan dikebumikan siang hari ini, (13/5). Tepatnya setelah Shalat Jum’at, di masjid Khadijah, Jl. Arjuno 19A Malang.
(Baca: Tokoh Tarjih Itu Telah Bepulang)
Kepergian Bu Sol yang dijuluki “Ibunya Majelis Dikdasmen PCA Kota Malang” ini menyisakan duka bagi keluarga besar Aisyiyah Kota Malang. Karena almarhumah begitu istiqamah berjuang membangun dunia pendidikan di Kota Malang. Khususnya bagi sekolah–sekolah Aisyiyah se-Kota Malang.
Almarhumah mengabdi di dunia pendidikan sejak masih gadis. Di pra-kayu tangan Kota Malang, almarhumah sudah aktif mengelola TK ABA 9 masjid Khadijah Kota Malang. Kemudian kiprahnya berlanjut aktif di IGTKI, GOPTKI dan Kowani kota Malang.
”Istiqamahnya perjuangan almarhumah di dunia pendidikan menjadi teladan bagi kami,”kata Ruly Narulita, sekretaris PDA Kota Malang.
Hal senada juga diungkap ketua majelis dikdasmen PCA Klojen kota Malang Uzlifah. Menurut Uzlifah peran almarhumah dalam mendampingi generasi muda Aisyiyah Kota Malang. Terutama dalam memajukan pendidikan anak usia dini patut untuk diteladani. ”Almarhumah seperti Ibu bagi Majelis Dikdasmen PCA Kota Malang,” kata dia dengan air mata berkaca-kaca.
(Baca: Prof Ahmad Saiful Anam di Mata Kolega)
Sementara ketua PDA Kota Malang Sri Herawati menuturkan sosok almarhumah yang selalu jadi panutan. Mencurahkan dedikasinya untuk kemajuan dunia pendidikan. Terutama bagi lembaga Aisyiyah. ”Dalam satu kesempatan almarhumah pernah berpesan. Jangan sampai ada TK ABA yang tidak maju. Kalau ingin maju harus mengerti bagaimana ber-Muhammadiyah dan ber-Aisyiyah,” tutur Herawati menceritakan pesan yang dilontarkan almarhumah.
Lebih Lanjut Herawati mengungkapkan, dalam kondisi sakit parah, almarhumah masih sempat menyiapkan semua kebutuhan TK ABA se-Kota Malang. Baik seragam, raport, dan ijazah. Bahkan semua itu disiapkan almarhumah sendirian. Setiap TK ABA hanya tinggal mengambilnya di ruang tamu rumahnya.
“Meski saat itu kondisi almarhumah sudah tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Tapi semua tetap disiapkannya,” papar herawati.
Atas kepergian almarhumah ini. Segenap keluarga besar Aisyiyah Kota Malang turut berbelasungkawa dan mendoakan almarhumah. Semoga segala amal ibadah diterima Allah swt dan segala dosa-dosanya diampuni. Amin. (nug/aan)