PWMU.CO-Berkumpul dan berbagi seputar pengelolaan kelas yang dilakukan guru-guru SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muhida) kali ini tidak biasa. Mereka asyik uthak-athik gethuk sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan.
Sebanyak 48 guru SD Muhida terdiri guru kelas dan bidang studi dipandu oleh Weilin Han, konsultan pendidikan, diajak praktik bagaimana proses mengamati, menganalisis, membanding-kontraskan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Acara digelar di sekolah, Senin (6/8/2018).
Wei, panggilan akrab Weilin Han, juga mengajak guru menuliskan pengalamannya dalam mencintai Indonesia dengan masyarakatnya yang beragam. Ia menyampaikan, berpikir kritis itu jika seseorang sudah berpikir tentang apa yang saya hadapi, apa yang sudah saya pelajari dan apa yang bisa saya berikan pada sekitar.
Ia juga memberi tantangan peserta untuk memanfaatkan getuk lindri, makanan tradisional yang terbuat dari singkong untuk proses pembelajaran. Getuk itu harus menjadi satu produk baru yang menarik serta mempunyai nilai jual tinggi dan instagramable.
Fajar Rosyidah, salah satu peserta, merasa sangat senang mengikuti kegiatan sharing bersama ini. ”Kegiatan ini sungguh membuat kita kaya teknik untuk menyampaikan pembelajaran tematik,” tuturnya.
Cara Bu Wei menyampaikan materi, sambung dia, membuat peserta merasa sangat enjoy. ”Kita dibawa menuju materi lain tanpa terasa. Belum lagi Bu Wei berhasil mengobrak-abrik emosi peserta, hingga muncul kesadaran nyata. Seluruh kemampuan kami dieksplor habis. Luar biasa,” kata Fajar lagi.
Dia berharap dapat mengaplikasikan pengalaman belajar ini ke dalam kelas sehingga anak-anak dapat belajar bermakna dan riang.
Sementara Kepala SD Muhida Enik Chairul Umah menyampaikan, mempertemukan rekan-rekan guru dengan tokoh yang menginspirasi seperti Bu Wei memperkaya keterampilan mengajar dan memberdayakan guru sehingga para guru akan menjadi guru yang menginspirasi di kelas. (Enik)