PWMU.CO-Peneliti LIPI Prof Siti Zuhro mengatakan, Pemilu 2019 i sangat menarik. Ada aspirasi umat yang luar biasa. Ada kehendak untuk mendapat pemimpin yang lebih baik setiaplima tahun.
Pendapatnya Siti Zuhro itu disampaikan dalam talkshow Oase Bangsa Radio Suara Muslim bekerja sama dengan Umsida, Rabu (8/8/2018). Topik yang diperbincangkan Pilpres dan Aspirasi Umat. Acara bertempat di Aula Ki Bagus Hadikusumo kampus Umsida.
“Pemimpin Indonesia harus memiliki intregritas yang baik, ia harus mampu mendedikasikan dirinya untuk Indonesia. Demi mewujudkan Indonesia yang berkemajuan,” tutur Wiwik, panggilan akrab Siti Zuhro.
Indonesia, sambung dia, butuh pemimpin yang amanah, fathonah, shidiq dan tabligh. Keberpihakan pemimpin harus untuk Indonesia. Harus ada Tagline yang jelas, tidak boleh main-main dalam memimpin bangsa ini.
“Semoga pemilu kali ini berjalan dengan sehat, damai dan penuh keadaban. Karena demokrasi sangat berkaitan dengan nilai-nilai,” sambungnya lagi. ”Kita memakai nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan budaya Indonesia,” kata dia menambahkan.
Pembicara lain Sekretaris MUI Jawa Timur Ainul Yakin mengatakan, rakyat harus cerdas memilih pemimpin. MUI sebagai perwakilan umat Islam memiliki berbagai keputusan tentang kepemimpinan. Salah satunya tentang pentingnya memosisikan pemilu.
Pemilu, kata Ainul Yakin, sebagai satu tahapan untuk mewujudkan kepemimpinan atau nashbul imam. Kriteria pemimpin yang baik memegang amanah. Tidak boleh mengkhianati janji dan harus bisa membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.
“Menjadi presiden itu pertanggungjawabannya dunia akhirat. Maka kalau sampai mengkhianati janji, berarti ia juga mengkhianati janji kepada Allah dan RasulNya,” kata dia menegaskan.
Tentang ulama masuk dalam calon wakil presiden, Ainul Yakin mengatakan, hal itu tidak perlu dirisaukan. “MUI sangat menghargai hal itu, sebab itu bagian dari proses demokrasi. Jadi menurut kami tidak ada yang perlu dirisaukan,” katanya. (Hegar, Real)