PWMU.CO-Suasana SMK Pemuda Krian (Smedaka) menjadi riuh dan ramai dengan ajang lomba menghias nasi kuning antar guru dan karyawan, Rabu (15/08/2018).
Sebanyak 42 orang dibagi menjadi tujuh kelompok bapak, dan delapan kelompok ibu. Panitia menyediakan bahan-bahan utama seperti nasi kuning, serundeng, kering tempe, telur dadar, telur puyuh, perkedel kentang, dan mi.
Peserta membawa sendiri bahan tambahan untuk hiasan hiasan seperti wortel, selada, cabai merah, tomat, daun pisang. Beberapa peralatan seperti piring, pisau, talenan, baskom, cetakan nasi juga dilengkapi peserta.
Beberapa siswa ditunjuk untuk menjadi juri. Setelah semua kelompok selesai, juri berkeliling untuk menilai hiasan nasi kuning. Beberapa hiasan lucu dan unik. Misalnya karya Bu Inang dan Bu Desy. Nasi kuning di tengahnya ada boneka. Nasi kuning milik Pak Ahmad Yusak dan Pak Samsul Huda berbentuk mobil sedan.
Bu Inang, panggilan Ustadz Inang Ayu Fitriani, mengatakan, menemukan ide hiasan nasi kuningnya itu cukup sulit. “Berbelanja dulu ke pasar, begadang sampai malam, dan menyiapkan hiasan-hiasan yang akan dipasang,” kata Bu Inang.
Sebagai juri dari perwakilan siswa, Muhammad Nur Alfian, kelas XII Bisnis Pemasaran mengungkapkan, hiasan nasi kuning sesuai tema harus ada tulisan HUT RI 73, kreasinya bagus, lain dari pada yang lain. Karena ada boneka hijabnya. Layak untuk jadi juara,” tuturnya.
Nasi milik Pak Masrul Anam dan Pak Alfauza terpilih sebagai juara pertama kelompok bapak. “Kesulitan yang saya alami, menentukan posisi kuningnya, dan posisi hiasan-hiasan. Maklum, bapak-bapak, jadinya ya begini. Alhamdulliah dapat bantuan dari istri di rumah dalam menyiapkan hiasan bunga mawar dari kulit tomat,” ujar Masrul Anam. (Desy)