PWMU.CO – “Sate bakso seafood-nya tiga ribu aja,” teriak Rayya Raudhia Asheela Fuad menarik pembeli. Siswi kelas V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik ini berusaha menjajakan dagangannya di koridor lantai tiga depan kelasnya ketika jam istirahat, Kamis (16/8/18).
“Seneng banget bisa jualan. Persiapannya dibantu mama. Semoga laris, jadi bisa sedekah untuk temen-temen di panti pake uang hasil jualan sendiri,” jawabnya di sela Entrepreneur Day.
Rayya—sapaannya—menyampaikan ada 29 tusuk sate bakso seafood yang dibawa dari rumah.
“He he, dapet untung Rp 87 ribu. Kata ustadzah, nanti digabungkan sama hasil jualan temen-temen yang lain,” ucapnya sembari menyimpan uang hasil jualannya.
Ditemui usai kegiatan, Ketua Jenjang Kelas V Rika Maharani menjelaskan, latar belakang Entrepreneur Day adalah ingin menciptakan even bagi siswa untuk mengaplikasikan pelajaran matematika dengan kehidupan nyata.
“Anak-anak kan sudah dapat materi menghitung persentase untung dan rugi, agar lebih aplikatif dan menarik dalam pembelajarannya, kita buatkan even ini,” tuturnya.
Selain itu, dia melanjutkan keinginan sekolah untuk melatih jiwa wirausaha sejak dini juga menjadi dasar diselenggarakannya Entrepreneur Day.
“Pasti senang tentunya bisa dapat uang dari hasil usaha sendiri. Nah, kami ingin motivasi itu muncul dalam diri anak-anak. Mereka mendapat modal Rp 50 ribu dari sekolah dan harus mengembalikan modal itu usai jualan. Lalu belajar menghitung persentase untung atau ruginya” ujar Rika, panggilan akrabnya.
Menurutnya, even ini bertujuan untuk mengingatkan siswa tentang hak orang lain dalam sebagian rezeki mereka.
“Uang yang terkumpul dari laba entrepreneur akan digunakan untuk menyumbang panti asuhan. Bulan depan anak-anak akan outbond di Batu. Disitulah mereka membawa hasil jualan untuk disumbangkan ke panti asuhan Aisyiyah Kota Batu,” jelasnya.
“Jadi, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui,” imbuh Rika.
Dia menyimpulkan, melalui Entrepreneur Day, anak-anak bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dan melatih jiwa wirausaha sekaligus beramal untuk sesama.
“Kegiatan ini akan berjalan setiap hari Selasa dan Kamis hingga tanggal 20 September 2018. Setiap sesinya, ada 6 siswa per kelas yang mendapat giliran menjajakan dagangannya. Alhamdulillah, dengan pembeli dari ustadz dan ustadzah, juga siswa dari jenjang kelas lainnya, semua dagangan anak-anak habis terjual,” ungkapnya. (Ria Eka Lestari)