Guru Sekolah Alam dilatih membuat bahan ajar dari barang yang terdapat di lingkungan sekolah.
PWMU.CO-Dua dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk membangkitkan perhatian dan minat belajar siswa.
Dosen itu Vanda Rezania SPsi MPd dan Dian Novita MPd. Tema yang dibawa Peningkatan Keterampilan Guru Sekolah Alam Melalui Pelatihan Penyusunan Modul Mind Mapping Semi 3D. PKM berlangsung di Sekolah Alam (SA) Rumah Matahari Desa Wilayut Sukodono dan Sekolah Alam (SA) Al Izzah di Desa Junwangi Krian.
Program yang dibiayai Kementerian Ristek Dikti itu, dua dosen ini melatih guru di Sekolah Alam untuk meningkatkan kemampuan berpikir, terampil dalam menyusun dan membuat modul mind mapping semi 3D.
”Guru dilatih membuat media pembelajaran berbasis mind mapping semi 3D serta memaksimalkan potensi alam yang berada di lingkungan sekolah sebagai alternatif bahan pembuatan pembelajaran,” kata Vanda Rezania.
Pelatihan berlangsung Jumat (17/8/2018) bertempat di Sekolah Alam Al Izzah di Krian pukul 09.00 dihadiri oleh 8 guru. Kemudian dilanjutkan Sabtu (18/8/2018) di Sekolah Alam Rumah Matahari Sukodono dihadiri oleh 10 guru. Pelatihan berupa guru menggambar sesuai kreativitas dan imajinasinya untuk materi pembelajaran.
Vanda Rezania mengatakan, karena sekolah ini berbasis sekolah alam, maka alam juga dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber belajar bagi siswa. ”Sumber belajar yang berbasis alam ini mampu untuk meningkatkan prestasi dan minat siswa di dalam setiap pembelajarannya,” ujarnya.
Bahan ajar, kata dia, segala bentuk bahan yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran, apapun, baik itu cetak maupun non cetak seperti internet, LCD, permainan monopoli, permainan ular tangga, buku dan LKS.
”Bentuk bahan ajar yang sering kita temui versi cetaknya yaitu LKS. Boleh tidak sebenarnya LKS itu dipakai? Boleh, itu tidak apa-apa, karena LKS itu dapat membantu guru. Tetapi alangkah baiknya jika LKS atau bahan ajar itu disusun sendiri,” tandasnya.
Menurut dia, dibutuhkan kesadaran, pemahaman dan keterampilan guru untuk menjadi agent of change di dalam pendidikan. Dengan cara membuat mind mapping semi 3D di setiap pembelajarannya. Dengan hasil kreativitasnya itu maka proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan, ujarnya. (van/dian)
