PWMU.CO – Proses pemotongan dan penimbangan daging kurban di sekolah biasanya hanya dilakukan oleh guru atau karyawan. Berbeda di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik—atau dikenal dengan SD Mugeb—kepala sekolah ikut memotong dan menimbang daging kurban, Rabu (22/8/18).
Adalah Fony Libriastuti SSi, sang kepala sekolah itu. Dia ikut terjun dalam kegiatan yang dilakukan hasil koordinasi antara Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB dengan tiga sekolah Muhammadiyah GKB (Mugeb Schools), yaitu SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) dan SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas).
Fony—sapaannya—menegaskan, dalam kegiatan seperti ini tidak ada beda antara kepala sekolah dan guru. “Kegiatan sinergi ini sering kita lakukan. Dan semua wajib menyukseskannya,” tegasnya.
Bukan hanya itu, dia juga memberikan arahan-arahan sebelumnya, termasuk mengharuskan setiap panitia mempersiapkan diri supaya sinergi ini berjalan lancar dan maksimal.
“Demi efisiensi pisau di sekolah tim pemotong harus membawa pisau sendiri dari rumah,” jelasnya.
Dia berharap, dengan sinergi kurban tiga sekolah ini, Muhammadiyah GKB lebih dikenal masyarakat luas dan bisa lebih menjangkau banyak dhuafa. Ada 14 sapi dan 2 kambing yang dikurbankan tahun ini.
Yang juga menarik, untuk proses pengamanan kegiatan kurban yang dilaksanakan di SD Mugeb Gresik Kota Baru (GKB), panitia menambah jumlah personal keamanan.
“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada panitia dan pekurban, maka kita harus berfikir out of the box (keluar dari kebiasaan), salah satunya dengan menambah jumlah security (satpam) di luar jam piket aktif,” terang Muhammad Taufiq MPdI, Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum SD Mugeb.
“Empat security itu kita terjunkan untuk mengaman dan menyamankan kegiatan ini,” kata pria 40 tahun ini.
Selain itu, pengamanan jalur potensi kemacetan juga menjadi atensi tim security. “Kalau laju kendaraannya lancar, kegiatan akan berjalan lancar,” ujarnya. (Nasafi)