PWMU.CO – Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Babat Tengah, Babat, Lamongan, Ahmad Arif Rahman Saidi, menjelaskan, beragam kegiatan diselenggarakan oleh ranting yang dipimpinnya.
Seperti ‘Pengajian Al Ukhuwah’ yang dilaksanakan dua pekan sekali, ‘Pengajian Surga (Shalat Berjamaah bersama Keluarga)’ dengan memberi uang saku pada anak-anak yang ikut berjama’ah shalat Subuh, atau program santunan ketika Idul Fitri.
“Termasuk sumbangan peduli gempa, warga PRM Babat Tengah ini dapat memberikan sumbangan gempa Lombok sebesar Rp 10.020.000,” ujarnya.
Arif—sapaannya—menjelaskan setiap Idul Adha wrga PRM Babat Tengah selalu menyembelih hewan kurban. “Meskipun anggota Muhammadiyah Babat Tengah tergolong sedikit. Namun kegiatannya tanpa henti, sebagaimana hari ini (Kamis, 23/8/18),” ujarnya. Tahun ini PRM menyembelih dua ekor sapi dan empat ekor kambing.
Arif menyampaikan, setelah pagi hingga siang hari warga PRM Babat Tengah mengadakan pènyenbelihan dan pembagian hewan kurban, sore harinya mengadakan pengajian yang diisi oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan H Abd. Hamid Muhannan Lc.
Dalam ceramahnya, Ustadz Hamid mengatakan, Nabi Ibrahim AS adalah khalilullah atau kekasih Allah.
“Cinta yang paling indah adalah sebagaimana firmannya, “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Tuhan Pencipta Alam.’,” ucarnya mengutip Surat Al-Anam Ayat 162.
Ibrahim, jelas Hamid, adalah seorang pemimpin yang taat kepada Allah, hanif (lurus) yakni tidak condong dalam perilaku syrik.
Hamid mengisahkan, ketika Nabi Ibrahim belum mengenal Tuhan, saat di malam hari dia melihat bintang dan bulan, diakuinya sebagai Tuhan. “Namun setelah kedua benda itu menghilang, maka ia simpulkan, mereka bukan Tuhan,” jelas lulusan Ummul Qura University Makkah, Arab Saudi.
Pada pagi harinya, sambungnya, matahari muncul dari sebelah timur. Dengan cepat Ibrahim mengakuinya sebgai Tuhan: Ini yang lebih besar. Tetapi setelah matahari itu tenggelam, ini juga bukan Tuhan.
Hamid menambahkan, kriteria pemimpin setidaknya ada lima yaitu taat, menguasai ilmu yang luas, kreatif, inivotif, dan memiliki kesabaran. “Ibrahim, Ismail dan Hajar adalah sosok-sosok yang taat, berjiwa ikhlas karena Allah subhaanahu wa taala,” tegasnya.
(Hilman Sueb)