PWMU.CO – Abdul Aisy Abrisam tak menyangka bahwa dirinya akan menjadi Juara I dalam Lomba Bercerita Tingkat Siswa SD/MI Se-Kabupaten Gresik Tahun 2018 yang diadakan Dinas Perpustakaan dan kerasipan Kabupaten Gresik.
Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 2 Gresik itu bahkan mengakui jika dia nervous alias ndredeg sebelum naik pentas, Ahad (30/8/18) lalu.
“Alhamdulillah pas lomba saya dapat Juara I meski awalnya saya dredeg karena baru pertama kali saya ikut lomba mewakili sekolah, he-he-he …” ujarnya polos, sambil tertawa.
Kepada PWMU.CO, Selasa (4/9/18), siswa yang akan genap berusia 10 tahun pada tanggal 12 September 2018 nanti, menceritakan bahwa persiapan untuk lomba tersebut hanya lima hari.
“Saya berlatih bersama Bu Uyun pagi dan malam. Pagi di sekolah bisa latihan sampai lima kali dan dilanjutkan malam di rumah beliau,” ujar Aisy, sapaannya.
Yang dimaksud Bu Uyun adalah Sri Wahyuni SAg MPd, seniman Gresik yang juga menjadi guru di SD Muda Ceria—sebutan sekolah yang berada di Komplek Perguruan Muhammadiyah Jalan KH Kholil Gresik.
“Saya senang dilatih Bu Uyun. Orangnya tekun, disiplin, bekerja keras, dan bisa memotivasi saya,” tambahnya.
Sementara itu, Sri Wahyuni memaparkan, dia memilihkan cerita Jaka Berek alias Sawunggaling untuk ditampilkan Aisy karena sesuai dengan tema budaya Gresik.
Kisah itu, kata Bu Uyun, bercerita tentang Jaka Berek yang mencari bapak kandungnya, dan ternyata adalah Adipati Jayengrana, penguasa Kadipaten Surabaya.
“Jaka Berek yang tinggal bersama ibunya, Dewi Sangkah, di daerah Setro Ujungpangkah Gresik mengikuti sayembara umbul-umbul Tunggul Yudha. Setelah memenanginya dia menunjukkan kepada Adipati Jayengrana sebuah selendang Cinde Puspita sebagai bukti bahwa ia adalah anak kandungnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, lomba bercerita membutuhkan beberapa kriteria. Pertama adalah anak cerdas. “Artinya mampu menghafal naskah,” tuturnya.
Yang kedua, sambungnya, logikanya bagus dalam memahami naskah. “Ketiga berani. Dan yang terakhir adalah detail mendongeng dengan kewajaran artinya saat menceritakan itu keluar spontan atau kewajaran atas isi cerita dengan ekspresinya,” urainya.
Dia menyontohkan saat fragmen pengumuman sayembara yang dilakukan Aisy:
“Woro-woro! Woro-woro! Para Bapak, Mas-Mas, lan sedherek sedulur semuanya. Ayo segera daftarkan ayam jago Anda dalam sayembara di Kadipaten Surabaya ini.
Bagi yang berhasil mengalahkan ayam jago miik kadipaten akan diangkat sebagai Tumenggung Kadipaten.
Pengumuman tersebut menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, dari WhatsApp ke Whatsapp. Masyaallah maaf, belum ada WA ya zaman dulu?”
Menurut Bu Uyun, pada cuplikan di atas, Aisy menceritakannya dengan ekspresi kewajarannya. “Sehingga para juri dan penonton tertawa senang dengan ceritanya,” jelas dia.
Kepala SD Muda Ceria Gresik Drs Eddy Ryansyah senang denga capaian siswanya itu.
“Alhamdulillah dengan usaha dan doa orangtua, guru, serta semangat ananda Abdul Aisy Abrisam berhasil meraih Juara I dan menambah prestasi SD Muda Ceria,” ungkapnya.
Sebagai Juara I, ujarnya, maka Aisy berhak menjadi wakil Kabupaten Gresik di Lomba Bercerita di tingkat provinsi. “Kami berdoa semoga Aisy bisa meraih nilai yang terbaik,” harap dia,
Berikut daftar juara Lomba Bercerita Tingkat Siswa SD/MI Se-Kabupaten Gresik Tahun 2018:
- Juara I Abdul Aisy Abrisam, SD Muhammadiyah 2 Gresik, dengan nilai 1.208.
- Juara II Nurlatifahasyahatu Azzahrah, SD Negeri Bulang Kulon, dengan nilai 1.180.
- Juara III Renita Dhita Apprilia, SD Muhammadiyah 1 Dukun, dengan nilai 1.140
- Harapan I Dewi Fitriyah Wardani, SD Negeri 1 Sawahmulyo, dengan nilai 1.128
- Harapan II M. Rasyid Khusnaini, MI NU Trate Putra Gresik, dengan nilai 1.118.
Selamat! (Ian Ianah)