PWMU.CO-Ada dua nikmat yang kebanyakan orang itu sembrono dalam menggunakannya sehingga tertipu dan menyesal saat terlewat. Yaitu nikmat sehat dan waktu luang.
Demikian disampaikan Ustadz Syahrul Mukarrom MSi dalam pengajian reboan karyawan RS PKU Muhammadiyah Surabaya di Musholla Asy Syifa Jl KH Mas Mansyur 180-182 Surabaya, Rabu (5/9/2018).
Dia mengutip hadits Rasulullah, nikmataani yaghibuna fiihimaa katsiirin minnaasi alshihhat wal faragha. Artinya, dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu yaitu waktu sehat dan luang.
Ustadz Syahrul memberi gambaran, waktu sehat, manusia lupa Allah, tidak butuh ngaji. Waktu sakit dia bilang ke anaknya, tolong belikan tasbih, Nak. Buat apa, Pak. Buat dzikir, kata bapaknya. Tolong nyalakan MP3 murattal. Tolong nyalakan Youtube pengajian, kata bapaknya.
”Itu waktu sakit. Waktu sehat lupa semua,” paparnya. ”Tapi itu masih mending ketimbang datang ke dukun,” selorohnya yang disambut tawa hadirin.
Menurutnya, adanya waktu luang banyak orang bingung, sehingga waktu yang dimiliki hanya digunakan buat baca Whatsapp (WA), buat update status di Facebook, buat baca Line, buat baca Instagram, tetapi buat membaca Alquran tidak ada. Bahkan tidak sempat muhasabah,
Semakin memiliki waktu luang dan semakin sehat semakin bermaksiat kepada Allah swt. “Bersyukur kepada Allah, pada siang ini Allah memampukan diri kita untuk mengkaji agama Allah, kita dipilih Allah untuk ngaji,” tandasnya.
“Man salaka thariiqan yaltamisu fiihi ‘ilman shahhalallaahu lahuu thariiqan ilal jannaah. Barang siapa yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya. Berkat amalan ini jalan menuju ke surga. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim,” katanya.
Hidup ini amanah, sambung dia, menjaga tubuh kita supaya tidak sakit. Menjaga hati supaya tetap lurus, menjaga lisan supaya tidak tergelincir dan menyakiti orang lain.
Dalam sebuah hadits Nabi menyatakan man kana yukmiinu billahi walyaumil akhiri falyukrim jaarahu, falyukrim dhaifahuu. Falyaqul khoir au liyasmut. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakan tetangganya, muliakan tamunya, dan berkata yang baik atau diam.
“Selamatnya manusia kalau bisa menjaga lisannya. Lisan kita diperintahkan untuk bicara yang baik. Kita itu punya asisten 24 jam tidak tidur yaitu malaikat. Malaikat yang mencatat seluruh perbuatan kita dan besok di akhirat dimintai tanggung jawab,” katanya.
Karena itu, dia menganjurkan, agar selamat berkata yang baik atau diam. Termasuk jangan terlibat dalam ghibah alias ngrasani orang. (Habibie)