PWMU.CO-Gerak Jalan Tanggul-Jember Tradisional (Tajemtra) berlangsung Sabtu (8/9/2018). Jarak yang ditempuh lebih kurang 30 km. PC Aisyiyah Tanggul mengikuti gerak jalan ini dengan seragam kaos mencolok warna kuning kehijauan dengan logo Aisyiyah.
Pukul 13.30 regu berkumpul di depan Masjid Jamik Tanggul. Warna seragamnya menjadi terlihat terang di antara kostum peserta lainnya yang rata-rata bernuansa merah putih. Emak-emak Aisyiyah yang biasa bersepeda motor ini sekarang uji nyali berjalan kaki.
Ternyata ibu-ibu ini berjalan tidak sampai garis finish. ”Kita gak sampe Jember kok, cuma sampai desa Klatakan. Berjarak 10 km. Jadi bukan Tajem tapi Taklat alias Tanggul-Klatakan,” seloroh Nurul Aini, ketua PRA Kramat Sukoharjo sambil tertawa renyah.
Walaupun begitu di sepanjang jalan regu Aisyiyah disambut heboh penonton dan regu gerak jalan lain. Apalagi ada yang kenal. ”Kuat apa tidak emak-emak ini sampai Jember? ” teriak seorang penonton, salah seorang peserta.
”Ibu-ibu ini dari sekolah mana ya? ” tanya seorang bapak yang menyalip.
”Kami dari Aisyiyah,” jawab kami.
” O… Aisyiyah Jember ya? ”
” Iya, Aisyiyah Jember bagian barat alias dari Tanggul.” Si bapak berlalu dengan mengangguk.
Bertemu dengan gerombolan anak-anak muda bergaya punk. Regu anak-anak ini berjoget dengan musik yang menghentak. Ada yang berjalan saling berangkulan.
Melihat regu anak-anak punk ini, ibu-ibu Aisyiyah seperti berdiskui sambil jalan. ”Anak-anak ini ladang dakwah kita. Bukan hanya remaja masjid yang sudah baik-baik,” ujar seorang anggota Aisyiyah.
”Kita harus punya rumah singgah untuk menjadi tempat curhat yang nyaman buat mereka, sekalian memperkenalkan nilai agama sedikit demi sedikit,” jawab yang lain.
Tujuan mengikuti kegiatan ini memperkenalkan Aisyiyah pada khalayak. “Meski program kerja Aisyiyah mengedepankan kepentingan umat, tapi nama kita masih kurang dikenal dibanding saudara kita Muslimat,” kata Ketua PCA Tanggul Hj Farida Nur Anisa SAg.
Dia bercerita, pernah suatu saat di sebuah kegiatan pemerintah, begitu kita mengenalkan Aisyiyah ada yang tidak paham. ”Tapi begitu kita mengatakan, Aisyiyah itu Muslimatnya Muhammadiyah, baru mereka mengangguk-angguk,” tambah Farida. (Humaiyah)