PWMU.CO-Ulama tarjih Muhammadiyah langka, sementara kiai umum sudah banyak. Ulama tarjih inilah yang akan membawa Islam berkemajuan sesuai cita-cita KH Ahmad Dahlan.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyaj (PWM) Jawa Timur Prof Dr Thohir Luth MA ketika membuka Perkaderan Ulama Tarjih di Rusunawa Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat (7/9/2018). Acara ini digelar oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur.
Pengertian tarjih secara teknis adalah proses analisis untuk menetapkan hukum dengan mengambil dalil yang lebih kuat (rajih), lebih tepat analogi dan lebih kuat maslahatnya.
Majlis Tarjih adalah lembaga ijtihad jamai di lingkungan Muhammadiyah yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi ushuliyah dan ilmiyah dalam bidangnya masing-masing.
Langkanya ulama tarjih ini, dipandang Thohir sebagai persoalan yang amat serius. Dalam ber-Muhammadiyah, ulama tarjih adalah jati diri gerakan yang digagas KH Ahmad Dahlan.
“Ulama tarjih adalah ulama khusus dalam ketarjihan yang menghasilkan Himpunan Putusan Tarjih (HPT). Ulama tarjih inilah yang membawa Islam berkemajuan sesuai yang dibangun KH Ahmad Dahlan,” ujar Thohir.
Di tiap-tiap daerah, pemaknaan terhadap HPT dinilai Thohir beragam. “Kadang beda cara menghargai HPT antara daerah satu dengan yang lain. Tapi, hendaknya kembali ke putusan pimpinan wilayah sehingga berdasar pada tanfidz putusan. Kalau tiap daerah merumuskan HPT masing-masing, inilah yang berpotensi konflik,” urai guru besar hukum Islam Universitas Brawijaya ini.
Di samping pemaknaan HPT yang berbeda, sambung dia, problem kelangkaan ulama tarjih akan membawa dampak serius di internal Muhammadiyah dan kenegaraan secara umum. Negara, dalam merumuskan kebijakan, suka atau tidak harus tetap dipantau.
“Salah satunya, pantauan dari Muhammadiyah melalui ulama yang kompeten, yakni ulama tarjih. Kalau ulama umum bukan ulama tarjih, bagaimana bisa memantau kebijakan negara sesuai dengan prinsip Muhammadiyah?” tanyanya.
Untuk itu, pada gelaran Perkaderan Ulama Tarjih, Thohir berharap ratusan kader yang mendaftar akan berupaya melakukan pembentukan pengkajian ulama tarjih di daerah masing-masing. (Isna)